Mohon tunggu...
I Gede Krisna Sindhu Yasa
I Gede Krisna Sindhu Yasa Mohon Tunggu... Lainnya - menuju tak terbatas dan melampauinya

don't let your dreambe a dream

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan Pasar Modal Indonesia

27 Maret 2020   15:22 Diperbarui: 10 April 2020   17:06 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

I Gede Krisna Sindhu Yasa

"Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar"

Siapa yang tidak mengenal pasar modal ? Ya, pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perushaan publik yang berkaitan dengan efek yang di terbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaian dengan pasar uang. Namun dibalik semua itu semua hal memiliki tantangan layaknya hidup yang penuh dengan tantangan, begitu pula dengan pasar modal Indonesia yang akan saya ulas sedikit.

Sebagai konsekuensi dari globalisasi dan integrasi ekonomi, maka kinerja pasar modal sangat tergantung dari kinerja ekonomi nasional, regional, dan internasional. 

Laju pertumbuhan pasar modal turut ditentukan oleh berbagai indikator makro ekonomi seperti laju inasi, tingkat suku bunga, nilai tukar, dan besaran indikator makro lainnya. Hal ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan pasar modal ke depan karena akan menentukan sejauh mana tingkat laju pertumbuhan pasar modal. Beberapa indikator ekonomi yang berpengaruh terhadap kinerja pasar modal antara lain: tingkat suku bunga, laju inasi, dan nilai tukar. Perkembangan ekonomi regional baik di kawasan Amerika, Eropa, dan Asia.

Pasar modal Indonesia sebagai pasar modal kategori emerging market di hadapkan pada tantangan-tantangan berikut ini:

  • Masih minimnya investor domestik.
  • Jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki kinerja bagus masih relatif sedikit.
  • Produk investasi pasar modal masih terbatas.
  • Sistem aturan yang belum sinkron.

Namun di awal tahun 2020 ini pasar modal Indonesia mengalami penurunan, faktor penyebabnya adalah pademi virus yang mewabah hampir ke seluruh penjuru dunia dan ini merupakan tantangan pasar modal di indonesa. Namun bukan hanya virus corona yang menyebabkan penurunan pasar modal Indonesia factor lainya adalah suspend travel ke Eropa, penurunan mencapai di angka 13,44%.Virus corona di awal tahun ini adalah hambatan utama aktivitas ekonomi dan perdangangan secara global. 

Pasar modal Indonesia bisa dikatakan masih dalam jalur yang baik walaupun tidak sesuai dengan harapan. Karena fakta tentang virus ini adalah angka kematianya jauh lebih rendah dibandingkan dengan virus yang lain. Masih terdapat perkembangan positif berinvestasi di pasar modal Indonesia, pasalnya kalua dibandingkan dengan beberapa negara lainya Indonesia masih menjadi tujuan investasi utama di Dunia.

Selain itu Otoritas Jasa Keuaangan (OJK) mengijinkan semua emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan berbagai ketentuan, kebijakan ini di lakukan oleh OJK guna memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan akibat wabah virus corona.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun