Mohon tunggu...
Gabriella Gebby
Gabriella Gebby Mohon Tunggu... -

Komunikasi Strategis 2015 - Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengakses, Memahami, dan Menerapkan Pesan Komunikasi Kesehatan: Tantangan Literasi Kesehatan

17 November 2017   13:45 Diperbarui: 17 November 2017   14:07 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masyarakat pada zaman ini memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi kesehatan daripada pada waktu sebelumnya. Setiap hari masyarakat dibanjiri bahkan dibombardir oleh banyak informasi mengenai kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari petugas kesehatan yang memberikan saran dan konsultasi, apoteker mengeluarkan instruksi cetak, pendidik kesehatan membagikan brosur dan memberikan pendidikan mengenai kesehatan, berita televisi dan radio menunjukkan berita tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, surat kabar menawarkan liputan temuan terbaru dari penelitian medis, dan internet memberikan informasi yang tak terbatas pada setiap topik kesehatan. 

Semua kemungkinan tidak berjalan efektif bahkan berpotensi membahayakan apabila penerima informasi tersebut tidak memiliki tingkat literasi kesehatan yang cukup tinggi dalam mengakses informasi, mengerti apa yang dikomunikasikan, dan menerapkannya dengan tepat ke dalam kehidupan mereka sendiri. Kebutuhan akan melek kesehatan yang tinggi sangat penting karena tanggung jawab untuk keputusan kesehatan terus beralih dari praktisi ke konsumen di era modern perawatan yang dikelola.

Konsep keaksaraan secara tradisional digambarkan sebagai kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Kurangnya keterampilan literasi huruf menjadi penyumbang utama ketidaksetaraan sosial dan sering digunakan oleh pihak yang berkuasa sebagai alat untuk melindungi status dan posisi mereka. 

Pada 1990-an, profesional perawatan kesehatan mulai mendefinisikan dan mendiskusikan bentuk baru literasi huruf-keaksaraan kesehatan-yang dianggap memiliki efek mendalam pada kesehatan masyarakat. Beberapa definisi lain tentang literasi kesehatan dikembangkan yang berfokus pada kemampuan pasien untuk membaca petunjuk terkait pengobatan, formulir informed consent, materi pendidikan kesehatan, dan aplikasi asuransi. 

Definisi kesehatan melek huruf yang lebih komprehensif dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendefinisikan keaksaraan kesehatan sebagai "keterampilan kognitif dan sosial yang menentukan motivasi dan kemampuan individu untuk mendapatkan akses terhadap, memahami dan menggunakan informasi dengan cara yang mempromosikan dan menjaga kesehatan yang baik.

Melek media juga sangat penting bagi literasi kesehatan karena informasi kesehatan disampaikan melalui berbagai saluran media. Literasi media didefinisikan dalam berbagai cara, mulai dari kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan komunikasi dalam berbagai bentuk media. 

Orang yang memiliki kemampuan melek huruf yang rendah kemungkinan besar akan berdampak bagi perilaku yang ditumbulkan karena tidak dapat membedakan media yang dapat dipercaya maupun tidak. Seseorang yang telah berhasil mengembangkan keaksaraan media akan menjadi konsumen media yang lebih baik dan lebih kritis selain itu dapat melihat validitas dan nilai relatif dari informasi yang disajikan melalui media.

Kemampuan melek kesehatan yang dibutuhkan adalah melek komputer. Banyak informasi kesehatan, bermanfaat dan merugikan tersedia secara bebas dan luas diinternet dan informasi kesehatan telah menjadi topik yang paling sering ditelusuri. Melek komputer menjadi fenomena sosial yang terjadi dimanapun pada masa ini. 

Orang-orang yang kekurangan literasi komputer yang memadai cenderung memiliki hambatan besar dalam kemampuan mereka untuk mengakses banyak informasi dan pesan kesehatan penting, apalagi memahami atau menerapkan pesan-pesan ini untuk kehidupan mereka. Kemampuan dalam membaca keaksaraan, berhitung, melek media, dan melek komputer melambangkan aspek kognitif melek kesehatan yang diperlukan orang untuk mengakses, memproses, memahami, dan menganalisis informasi dan instruksi kesehatan secara kritis. Kemampuan ini termasuk kemampuan bawaan serta pengetahuan dan keterampilan yang bisa dipelajari dan dipraktikkan.

Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah keterampilan sosial. Keterampilan sosial penting yang terkait dengan literasi kesehatan yaitu kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan penyedia layanan kesehatan atau perwakilan sistem perawatan kesehatan. Kemampuan interaksi dan komunikasi dalam keterampilan sosial didasarkan pada kemampuan seseorang untuk secara jelas dan akurat mengekspresikan keadaan fisik dan emosional ke penyedia layanan kesehatan. 

Keterampilan sosial dapat berguna saat beraa dalam komunikasi dibawah tekanan. Ketika sangat terluka atau menghadapi kondisi yang mengancam jiwa, maka seseorang tersebut akan menegaskan kontrol dan wewenang saat berkomunikasi dengan orang-orang yang berada dalam posisi yang kuat dan memiliki kemampuan. Keterampilan sosial ini dapat mempengaruhi kemampuan orang untuk mengakses dan memahami informasi dan juga dapat memiliki pengaruh besar pada apakah informasi yang diterima dan dipahami benar-benar diadopsi atau diterapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun