Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan featured

Menjadi Pahlawan, Bukan Sok Pahlawan

10 November 2020   16:35 Diperbarui: 10 November 2021   09:30 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Hari Pahlawan. (KOMPAS/JITET)

Menjadi seorang pahlawan tentu menjadi idaman bagi banyak orang. Selain dikagumi dan menjadi pujaan dimana-mana, menjadi pahlawan juga membawa kebanggaan karena akan dikenang sepanjang masa. 

Namun, alih-alih menjadi pahlawan, banyak orang saat ini terjebak dalam tindakannya sendiri sehingga mengakibatkan ia mendapat julukan si sok pahlawan dari orang lain.

Arti pahlawan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran ; pejuang yang gagah berani.

Tentu saja, dalam abad millennial, perjuangan seorang pahlawan tidak lagi diukur ketika berani mengangkat senjata melawan penjajah melainkan salah satunya adalah bagaimana ia bersikap dan bertindak terhadap ketidak-adilan, kesewenang-wenangan dan tindakan merusak yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa dan negara. Apakah ia berani berkata tidak atau diam dan tidak perduli atau malah ikut berpartisipasi.

Dalam lingkup yang lebih kecil, yaitu kehidupan bermasyarakat, menjadi seorang pahlawan berarti berani berjuang dan berkorban bagi orang lain demi kemajuan dan kebaikan orang tersebut meski tidak membawa keuntungan apapun baginya.

Sementara itu, arti sok menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berlagak (suka pamer dan sebagainya) ; merasa mampu dan sebagainya, tetapi sebenarnya tidak.

Jadi, terjemahan bebas dari sok pahlawan adalah orang yang berlagak berani dan berkorban dalam membela (yang kayaknya) kebenaran padahal bukan.

Karena ia sendiri tidak mampu melihat apa itu kebenaran.

Kalau mau diberikan acuan, beberapa ciri dibawah ini sepertinya bisa dijadikan barometer seseorang bisa dikatakan sok pahlawan atau bukan.

Pertama, keingintahuan yang sangat mendalam terhadap kehidupan orang lain tanpa orang tersebut memintanya alias kekepoan yang hakiki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun