Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Process Diary bagi Seorang Mahasiswa

19 Oktober 2020   22:04 Diperbarui: 19 Oktober 2020   22:09 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
richardmatharoo.com

Sejak saya duduk dibangku perkuliahan saya selalu memiliki yang namanya Process diari atau buku harian. Dalam buku harian itu saya tuliskan data atau informasi tentang keadaan masa lalu yang mengandung pengalaman atau peristiwa yang saya alami secara nyata,apa yang saya lihat,apa yang saya pantau atau apa yang sedang saya kerjakan itulah yang saya tuangkan. Tentu sifatnya pribadi .

Dan itu saya tuliskan dengan gaya tulisan yang berbeda-beda danmembuat nya semenarik mungkin sesuai pengalaman. Gaya penulisannya tidak mengikat( spontan keluar dari pikiran dan perasaan yang dalam).

Boro-boro menulis buku harian ya ! Mencatat tugas aja sudah ribet,ngapain menambah pekerjaan kan gitu ? Nah,di sini saya mau katakan setiap pribadi bebas mengekspresikan dirinya. Masing-masing punya cara tersendiri untuk menuangkan isi hatinya.

Di sini saya mau berbagi tips dari apa yang saya alami sendiri setelah sekian lama punya catatan harian. Adapun tujuan membuat catatan harian adalah :

a. Melatih kedisplinan diri

b. Membuat Laporan pertanggung jawaban terhadap diri

c. Tempat menuangkan segala isi hati,perasaan dan pikiran sendiri

d. Melatih ketajaman diri khususnya melatih ketrampilan untuk menulis dan penggunaan kosa kata yang baik dan benar

Trus setelah dicatat,apa sih fungsinya ? Kan malas membacanya lagi. Apalagi Kalau ada peristiwa yang menyakitkan,membuat luka ke dua kalinya. Loh,kalau ada yang membahagiakan juga membuat saya bahagia kembali.

Jangan salah ketika kita berani menerima apa yang terjadi dalam hidup kita sejauh itu jugalah rahmat yang akan datang kepada kita. Nah,catatan harian itu bukan sembarang tulisan. Catatan harian itu punya fungsi dan rahasia tersendiri untuk saya,yakni: 

a. Sebagai catatan baik buruknya diri ini

b. Memperkuat kepribadian ke arah yang lebih baik

c. Cerminan diri atau refleksi diri. Berani melihat diri lebih dalam sehingga lebih mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri

d. Melatih kemampuan untuk berpikir kritis sehingga bijak dalam mengambil keputusan

e. Pedoman dalam menyusun rencana di masa yang akan datang

Membuat catatan harian itu mengasyikkan loh. Menulis,menulis dan menulis. Bentuk tulisan nya juga unik dan tidak monoton. Sejauh saya mampu mengekspresikan diri lewat kata-kata maka sejauh itu juga saya akan mengenali diriku. Gampang kok cara membuatnya. Gak ribet. Saya biasanya memulai catatan harian itu dengan:

a.  mencantumkan hari,tanggal dan jam yang bersangkutan. Biasanya saya lakukan setiap malam sebelum tidur

b. Mereview sebentar kejadian sepanjang hari,kemudian menuliskannya ( cerpen,puisi,doa )atau menggambarkannya ( aneka lambang) dalam buku harian

c. Bahasa penulisannya bebas tidak kaku

Nah,bagi saya catatan harian atau catatan pribadi merupakan suatu kegiatan yang saya lakukan sebagai sarana untuk melatih disiplin diri dengan cara membuat laporan tentang diri secara berkala dengan menuangkan segala isi hati dan pemikiran. Sehingga secara langsung dan berkelanjutan melatih saya menjadi pribadi yang kuat,pribadi yang mengerti akan diri sendiri dan melatih diri untuk berpikir kritis khususnya dalam perencanaan yang berhubungan dengan masa depan.

Buku harian secara tidak langsung melatih kemampuan saya dalam hal menulis. Selain itu catatan harian membantu saya untuk menemukanjawaban-jawaban atas permasalahan hidup yang selalu hadir menemani.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun