Seperti biasa kami berdoa sebelum dan sesudah makan. Acara makan itu pun tak berlangsung lama, karena memang tidak banyak yang mau dimakan. Hanya tiga jenis dan sedikit.Â
Setelah selesai makan, jam sudah menunjukkan pkl 19. 00 kami pamit untuk pulang. Eh, sebelum kami pulang si ibu minta didoakan supaya segera dipertemukan dengan jodohnya.Â
Sepanjang perjalanan kami asyik membahas apa yang telah kami alami dan yang kami lihat. Mulai dari bentuk rumah sampai dengan sajian yang dihidangkan bagi kami.Â
Rasanya unik sekali, dan muncul pertanyaan dalam hati saya, apakah karena terlalu irit atau memang sengaja membuat yang serba mini?Â
Akh, yang tak kalah seru dari setiap sajian yang mini itu selalu lebih. Tidak habis. Lebih bukan karena sisa atau cukup tapi sisa karena segan menghabiskannya. Pura-pura sudah kenyang. .ha..ha
Saya sempat berpikir, ada bagusnya juga kalau menjamu tamu,disajikan yang mini-mini supaya tidak banyak biaya yang dikeluarkan. Ha..ha..ha
Sedikit menjadi lebih bukan karena apa-apa hanya karena segan menghabiskan. He heheheÂ
Salam. .