Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rusuh Tolikara, Anggota DPR Malah Memperkeruh Situasi

19 Juli 2015   12:13 Diperbarui: 19 Juli 2015   15:17 12463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang pernah mendengar nama Yayat Biaro? Kalau belum, coba saja googling “yayat bairo”. Dari situ bisa diketahui kalau hanya ada 7.370 tautan yang terkait “yayat bairo”. Padahal Yayat Bairo adalah anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar. Bandingkan kalau meng-googling “gatot swandito”. Dari “gatot swandito” yang bukan siapa-siapa ini Google memunculkan 141.000 tautan terkait “gatot swandito”.

Ya, nama Yayat Bairo memang tidak terkenal, tapi sejak semalam nama itu “mengorbit” di media sosial. Gara-garanya kicauan Yayat tentang kerusuhan di Tolikara. Begini cecuitan Yayat yang meroketkan namanya itu, “jika tindakan membubarkan sholat ied, kemudian bakar mesjid tdk diberi hukuman setimpal, jgn salahkan jika natalan nanti gereja2 dibakari!”

Kicauan itu dipublis Yayat lewat akun Twitter-nya @yayatbairo pada 17 Juli 2015 pukul 07.10 PM.  Lebih dari itu, cuitan Yayat bisa dikatakan sebagai bentuk provokasi. “jgn salahkan jika natalan nanti gereja2 dibakari!” kalau memang ia ingin pelaku mendapat hukuman yang setimpa, pastinya ia tidak berkicau seperti itu. Kenapa Yayat sampai menuliskan kalimat itu. Apakah pikirannya sudah buntu sampai ia melontarkan pernyataan yang provokatif bahkan mengandung unsur ancaman.

Lalu secara berurutan, Yayat menegaskan kicauannya. Di antaranya, “ini warning buat kaum nasrani, tokoh2 & pemimpin2 nasrani, komitmen anda thd keutuhan bangsa terpaksa kami pertanyakan, jika kalian diam” yang dipublis 20 menit kemudian. 

Dengan waktu yang baru 12 jam bagaimana mungkin keluar komentar dari penganut Kristen, apalagi jika mereka tidak berada di TKP. Umat Kristiani pastinya akan lebih berhati-hati dalam menyikapi peristiwa yang bermuatan SARA ini. Jadi buat apa Yayat memberi peringatan kepada umat Kristiani?

Selanjutnya, Yayat pun membantah tudingan kalau dirinya melakukan provokasi, “sy bela muslim teraniaya,  ingatkan kemungkinan ada pembalasan jika hukum tak tegak, apa urusanya dg provokasi? jangan alihkan masalah bung!” Demikian bantahan Yayat yang dipublis pada pukul 08.17 PM atau ketika umat Muslim di wilayah Jakarta dan sekitarnya tengah menanti detik-detik menjelang Shalat Ied dilangsungkan.

Bantahan-bantahan Yayat berlanjut hingga pada pukul 06.38 PM ia memposting, “yg bilang twit sy perkeruh suasana, sy provokator, sy malah curiga, jangan jangan kalian emang punya niatan jelek, dg alihkan cerita?” Lucu sekali, diingatkan baik-baik oleh sejumlah netizen, bukannya berterima kasih, Yayat malah menuding kalau yang mengingatkannya itu justru punya niat jelek dan mencoba mengalihkan isu.

Sepertinya kader Golkar ini belum juga mengerti kalau kicauannya yang pertama sangat provokatif. Di situ jelas terbaca “jgn salahkan jika natalan nanti gereja2 dibakari” Kalau memang Yayat tidak bermaksud memperkeruh situasi mengapa harus menyertakan ancaman seperti itu. Bukankah banyak kalimat yang lebih bijak yang bisa dipilih oleh Yayat yang Terhormat ini. Kalau Yayat seorang yang pantas disebut terhormat, ia bisa mencontoh akun-akun Facebook yang mencoba mendinginkan situasi dengan menyampaikan status-status yang mencoba meluruskan pemberitaan yang sudah banyak dibumbui ini.

Pertanyaan selanjutnya untuk Yayat, apakah jika sampai natal nanti proses hukum para peluku masih berjalan, lalu terjadi pembakaran di banyak gereja, maka Yayat akan membela para pembakar gereja dengan alasan “jangan salahkan”

Sayangnya kita tidak tahu motif Yayat yang sebenarnya. Kita hanya bisa menilai kalau cecuitannya itu jauh dari elok dan tidak layak dikeluarkan oleh orang yang mendapat stempel “terhormat”. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun