Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Di Temanggung, Hati-hati Ditawari Ini

5 Januari 2015   17:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:46 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini pengalamanku libur lebaran dua tahun lalu di Temanggung Jawa Tengah.

Di Temanggung, tepatnya di desa Ketanduran kira-kira 1 jam dari Wonosobo, udaranya sejuk, jauh berbeda dengan hawa di Cirebon. Penduduk sekitar memanfaatkan air yang mengalir dengan membuat kolam dan menanaminya dengan anek ikan tawar.

Saat berbincang-bincang ngalor-ngidul kami ditawari makan. Di meja makan tersedia berbagai hidangan seperti, pecel bumbu kacang, gurame dan lele goreng, dan tentu saja tempe goreng. Saya beserta keluarga menyantapnya sambil melanjutkan perbincangan.

Selesai makan kami pindah tempat ngobrol. Teras di depan rumah yang berangin sejuk menjadi pilihan. Bosan ngobrol-ngobrol kami pun jalan-jalan.

“Monggo pinarak,” tawar seoarang bapak yang kami temui di jalan.

Kami pun menerima tawarannya dan singgah di rumah si bapak. Setelah berbincang beberapa saat si bapak menawari kami makan. Karena tidak mau mengecewakannya, kami pun makan. Hidangannya hampir sama pecel bumbu kacang, gurame dan lele goreng yang ditangkap dari kolam, dan tentu saja tempe goreng . Sehabis makan dan berbincang, kami pun pun pamit.

Dengan perut kenyang kami berjalan pulang. Ditengah jalan kami bertemu lagi dengan seorang bapak beserta istrinya.

“Monggo pinarak,” tawar si bapak sambil tersenyum.

Karena tidak enak, kami pun menerima tawarannya dan singgah di rumah si bapak. Setelah berbincang beberapa saat si bapak menawari kami makan. Di situlah sebagai orang Cirebon saya baru berpikir, Oh, kalau begitu pinarak artinya makan."

Tapi, karena tidak mau mengecewakan tuan rumah, saya mengangguk menerima tawarannya. Hidangannya hampir sama pecel bumbu kacang, gurame dan lele goreng yang ditangkap dari kolam, dan tentu saja tempe goreng . Kali ini kami makan dengan perut yang sudah kekenyangan dan hampir tidak sanggup lagi menerima suapan tambahan. Sehabis makan dan berbincang, kami pun pun pamit.

Dengan perut kenyang hampir bledug kami berjalan pulang. Di tengah jalan kami bertemu lagi dengan seorang ibu beserta anak gadisnya.

“Monggo pinarak,” ajak si ibu.

Karena sudah sangat kekenyangan, langsung saja saya menolaknya, “Maaf, Bu, sudah kenyang.” Dan, kami pun berlalu meninggalkannya.

*Pinarak (Jawa): duduk. Dalam kontek di atas bisa dimaknai sebagai mampir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun