Sementara data DPT Pemilu 2014 sendiri tidak mengalami kebocoran. Seperti yang dijelaskan oleh Komisioner KPU Viryan Aziz, DPT merupakan data yang bersifat terbuka, dan dapat diakses semua orang.
Bahkan, sampai saat ini data DPT Pemilu 2014 masih didapati dengan mengetikkan kata kunci "dpt pemilu 2014" pada kotak mesin pencarian Google.
Kebocoran data sertifikat vaksin Jokowi ini diistilahkan dengan data leakage. Data leaked adalah kebocoran data yang secara tidak sengaja karena data security yang buruk atau karena kelalaian pengguna. Â
Karena cara yang digunakannya, pembocoran sertifikat vaksin Jokowi tidak ubahnya dengan masuk atau login ke dalam akun Facebook milik orang lain dengan menggunakan email atau nomor telepon milik orang lain serta password milik orang tersebut.
Kebocoran PeduliLindungi sebagai Konsekuensi Kondisi Masyarakat
Kebocoran sertifikat vaksin Jokowi disebabkan akses masuk (login) PeduliLindungi lewat browser yang hanya menggunakan nama dan NIK. tanpa menggunakan fitur-fitur verifikasi lainnya, password atau OTP.
Namun demikian, kemudahan login PeduliLindungi yang menyebabkan kebocoran data tersebut merupakan konsekuensi logis dari kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak yang belum melek teknologi, bahkan masih banyak yang belum memiliki smartphone. Sementara vaksinasi diwajibkan bagi 80 persen penduduk tanpa terkecuali.
Karena konsekuensi dari kondisi masyarakat itulah pada saat pendaftaran, peserta vaksinasi tidak wajib menyertakan atau mencantumkan nomor handphone pada formulir pendaftaran.
(Sebagai gambaran, banyak pendaftar PraKerja yang menggunakan jasa "joki" untuk mendaftarkan diri. Penulis sendiri mendaftarkan sebelas tetangga.)
Dan, dengan hanya menggunakan nama serta NIK, masyarakat yang tidak memiliki perangkat telepon pintar diberi kemudahan untuk mengakses PeduliLindungi dengan meminta bantuan orang lain, seperti teman atau tetangga.