Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Dia Cara Anti-Mainstream Jaga Stabilitas Sistem Keuangan

31 Mei 2020   01:35 Diperbarui: 31 Mei 2020   02:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Kompas.com)

"Malam bagi mereka yang tak sadar, merupakan siang bagi mereka yang sadar karena pada saat itu sebenarnya mereka dalam keadaan terjaga," ujar Sri Kresna.

Sambil mengencangkan ikatan tali kekang kuda pada besi pegangan kereta perang dikusirinya, Kresna menoleh pada Arjuna yang berdiri lunglai di sampingnya. 

Lantas Kresna melanjutkan petuahnya. "Sebaliknya, adikku Arjuna, pada saat mereka yang belum sadar dalam keadaan terjaga, seorang yang bijak justru berada dalam keadaan tidur."

Orang yang sadar atau bijak yang dimaksud Kresna bukanlah orang yang weruh sak durunge winarah atau tahu sebelum peristiwa terjadi, melainkan orang yang mengguasai informasi. Dengan informasi yang dimilikinya itu, orang bijak tidak perlu setiap saat membawa payung, sebab ia tahu kapan hari akan hujan dan kapan hari akan terang benderang.

Perang Bharatayudha adalah takdir yang sudah dituliskan dalam Kitab Jitapsara. Arjuna, keempat saudaranya, dan juga Kurawa tidak bisa menghindarinya. Dalam perang saudara yang berlangsung selama 18 hari itu, informasi memiliki peran strategis di samping, tentu saja kekuatan.

Sebagaimana untuk memenangi Bharatayudha, penguasaan informasi pun menjadi salah satu kunci dalam menjaga stabilitas sistem keuangan (SSK), terlebih di tengah saat-saat krisis seperti di masa pandemi Covid-19 ini.

Setelah 02-3-20

Di Indonesia, perang melawan serangan virus corona mulai memanas semenjak 2 Maret 2020. Pada hari itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif Covid-19. 

Dua minggu setelahnya, kehidupan di sejumlah daerah mulai berubah. Work from home mulai dibiasakan. Aktivitas sekolah dan kuliah ditiadakan sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.  Pusat-pusat perbelanjaan ditutup. Pada saat yang bersamaan, kampanye lewat tagar #DiRumahSaja berseliweran melintasi linimasa berbagai jejaring media sosial.

Akibatnya, putaran roda perekonomian melambat. Mulai banyak pedagang yang tidak bisa membuka lapaknya. Hotel-hotel sepi tamu. Tukang ojek online lebih sering menunggu order tenimbang mengantar penumpang atau barang antarannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun