"The US is monitoring intelligence that suggests North Korea's leader, Kim Jong Un, is in grave danger after undergoing a previous surgery, according to a US official with direct knowledge.
A second source familiar with the intelligence told CNN that the US has been closely monitoring reports on Kim's health."
Pemberitaan CNN tentang kondisi Kim Jong Un sebenarnya serupa dengan informasi yang disampaikan dua pembelot Korea Utara: Thae Yong Ho dan Ji Seong. Malah Ji mengutarakan bahwa dia yakin 99 persen bahwa Kim meninggal setelah menjalani operasi kardiovaskular.
Atas berita CNN, Presiden Amerika Donald Trump menyebutnya sebagai fake news.
Dugaan bahwa Kim Jong Un sakit keras juga dibantah dengan menunjukkan hasil tangkapan satelit atas villa milik Kim Jong Un di Wonsan.Gerakan kapal mewah yang sering digunakan Kim Jong Un tertangkap satelit tengah berada di kawasan Wonsan pada 15 April 2020. Enam hari kemudian satelit memantau kereta api mewah milik Kim yang terparkir di stasiun khusus miliknya di Wonsan sejak 21 April.Â
Tetapi, dua potret satelit tadi tidak serta merta menggugurkan dugaan bahwa Kim Jong Un tengah sakit keras, atau bahkan telah meninggal dunia.Â
Pada 25 April 2020,One America News (OANN) memberitakan tentang Kim Yo Jong yang disiapkan untuk menggantikan Kim Jong Il yang telah meninggal dunia. Kim, menurut media ini, meninggal karena terinfeksi virus corona. Sebelumnya, pada 20 April 2020, OANN memberitakan Kim Jong Un terjangkit Covid-19. Informasi yang dirilis OANN ini menguat setelah pada hari yang sama pensiunan intelijen AS, Jack Posobiec, yang juga dikenal sebagai pendukung Donald Trump mengicaukannya lewat akun Twitter-nya.
BREAKING: Multiple US officials tell @OANN that Kim Jong Un caught COVID19 from a Chinese doctor flown in to help with his heart valve surgery. He appears to be in stable condition for now.--- Jack Posobiec (@JackPosobiec) April 21, 2020
Spekulasi yang menyebut Kim Jong Un terjangkit virus corona dan meninggal dunia disangkal oleh sumber intelijen Rusia.Â
"Bukan corona. Buktinya, kami tidak dites atau dikarantina," tegasnya.