Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pilar LRT Jakarta "Mleyat Mleyot", Bagaimana agar Tampak Estetis?

15 September 2022   19:10 Diperbarui: 15 September 2022   19:11 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilar LRT Jakarta di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, yang katanya "mleyat mleyot itu". (sumber foto: Google Maps)

Jalur kereta LRT sudah berdiri dengan segala kalkulasi dan pertimbangannya. Sejak kick-off meeting hingga eksekusi pembangunan pasti telah melewati serangkaian brainstorming dan pembahasan serta sekian kali riset dan survei lapangan, termasuk survei tanah dan survei geometrik.

Pembangunan jalur layang LRT Jabodetabek tersebut juga pastinya juga melewati serangkaian tahap quality control / quality assurance untuk memastikan bahwa jalur tersebut memenuhi standar. Meskipun secara estetik mungkin tampak kurang indah dipandang, tetapi kekokohan struktur dan keamanan pilar-pilar tersebut menjadi prioritas utama.

Rasanya tidak mungkin mengubah pilar-pilar tersebut hanya karena cuitan dari seseorang yang tidak terlibat dalam pembangunan proyek tersebut. Masukannya sebenarnya positif, akan tetapi menjadi kurang relevan lagi ketika proyek sudah berjalan dan jalur layang sudah terbangun.

Tetapi masukan apapun dari masyarakat penting untuk diakomodasi, minimal didokumentasikan sebagai bahan evaluasi untuk proyek-proyek infrastruktur berikutnya. Lalu, bagaimana agar jalur layang LRT Jabodetabek menjadi lebih estetis?

Tanaman hijau bisa menjadi pertimbangan. Tanaman hijau beragam spesies yang diletakkan di setiap pilar rasanya bisa menambah estetika area tersebut sekaligus menambah titik hijau di kota Jakarta.

Tim quality proyek LRT bisa melakukan survei di area hijau Jakarta seperti Taman Menteng, Taman Langsat atau Taman Ayodya. Ada sejumlah spesies tanaman yang mungkin bisa mempercantik area pilar jalur layang LRT tersebut.  

Karena lokasinya yang minim lahan tanah terbuka, maka tanaman-tanaman itu ditanam di pot-pot dengan diameter sesuai kebutuhan. Pot batu alam bisa menjadi pertimbangan untuk berkesan natural sehingga menambah keindahan. Pot batu yang berdiameter lebar pas untuk tanaman pohon misalnya pohon ketapang (Terminalia catappa), pohon kamboja yang bunganya berwarna kekuningan (Plumeria alba), atau pun pohon pucuk merah (Syzygium paniculatum).

Di tepi jalur layang bisa diberi tanaman merambat Lee Kwan Yew atau Janda Merana yang jamak kita temui di sejumlah tempat atau pun gedung-gedung. Selain menambah nilai estetika, tanaman yang bernama Latin Vernonia elliptica ini juga memberi keteduhan dan kesejukan.

Suasana jalanan di kota Berlin, Jerman, dengan pepohonan rindang dan pencahayaan yang cakep. (sumber foto: Sabine Kroschel / Pixabay)
Suasana jalanan di kota Berlin, Jerman, dengan pepohonan rindang dan pencahayaan yang cakep. (sumber foto: Sabine Kroschel / Pixabay)
Pepohonan yang ditanam jangan sampai memiliki dahan yang luas/lebar karena akan menganggu kendaraan yang melalui jalan di bawah jalur layang LRT. Selain itu tanaman atau pepohonan juga jangan sampai menghalangi pekerjaan pemeliharaan rutin. Tim quality bisa membuat perencanaan atau pemodelan terlebih dahulu atau pun bekerja sama dengan penyedia jasa pertamanan swasta.

Sebentar, saya kurang tahu apakah pembuatan area hijau ini menjadi bagian dari proyek LRT Jabodetabek atau menjadi urusan Pemerintah DKI Jakarta? Bila berada di bawah Pemerintah DKI, maka sudah pasti akan menjadi wewenang Dinas Pertamanan dan Hutan Kota. Hal ini mesti dipastikan terlebih dahulu.

Ketika malam tiba, lampu-lampu taman aneka bentuk akan membuat area hijau itu lebih cakep. Apalagi bila dipasang lampu hias yang berkelap-kelip bakal semakin cemerlang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun