Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Petenis Jepang Kian Berkibar, Kini Terdepan di Asia

21 Oktober 2019   12:44 Diperbarui: 21 Oktober 2019   12:49 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuichi Sugita (sumber: Vaaju.com - Stock Photography, foto oleh: Ng Han Guan / AP / TT)

Pecinta tenis Jepang kini sedang tersenyum. Pasalnya sepanjang kuartal keempat tahun 2019 ini, beberapa petenis Jepang mengukir prestasi bagus di turnamen tenis global. Kesuksesan petenis Naomi Osaka dan Kei Nishikori nampaknya menginspirasi mereka, bahkan mungkin menjadi pelecut semangat mereka.

Yuichi Sugita, petenis putra Jepang peringkat 129 ATP, baru-baru ini menorehkan catatan terbaiknya di turnamen ATP level 250. Tampil sebagai pemain lucky loser, ia mampu menembus babak semifinal turnamen Intrum Stockholm Open 2019 yang digelar di Stockholm, Swedia. Turnamen tersebut berlangsung pada 14-20 Oktober 2019.

Di turnamen tersebut, Sugita sebetulnya sudah tersingkir di babak final kualifikasi. Beruntung, petenis Spanyol Fernando Verdasco menarik diri dari turnamen. Sugita yang terpilih mendapatkan fasilitas tersebut tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Ia berhasil melewati babak demi babak  sebelum akhirnya terhenti di babak semifinal. Unggulan ke-4, Denis Shapovalov (Kanada, 34 ATP), mengalahkannya dengan skor 5-7, 2-6. Shapovalov akhirnya menjadi juara tunggal putra turnamen tersebut.

Tahun ini karir Sugita memang lumayan menanjak. Ia sudah menggondol dua gelar juara ATP Challenger di Amerika Serikat dan Jepang, dan satu kali menjadi finalis di turnamen setingkat lainnya di China.

Sugita juga mampu menembus babak utama Wimbledon 2019 setelah mencatat tiga kali kemenangan di babak kualifikasi. Di babak pertama babak utama, ia mampu meladeni salah satu "The Big Three", Rafael Nadal (Spanyol) dengan skor 3-6, 1-6, 3-6. Sayangnya di US Open 2019, ia tersingkir di babak kedua kualifikasi.

Dengan pencapainnya di Stockholm, peringkat ATP Sugita minggu ini meroket dari 129 ATP ke 107 ATP. Bila penampilannya konsisten, bukan tidak mungkin ia bisa mencapai atau bahkan melampaui peringkat terbaiknya yaitu 36 ATP yang ia duduki di tahun 2017 silam.

Sementara itu di turnamen lapangan keras VTB Kremlin Cup, ganda putri Jepang Ena Shibahara dan Shuko Aoyama secara mengejutkan tampil sebagai juara ganda putri. Di turnamen yang digelar di kota Moskow itu, mereka unggul atas pasangan unggulan ke-3 Kirsten Flipkens (Belgia) dan Bethanie Mattek-Sands (Amerika Serikat) dengan dua set langsung 6-2, 6-1.

Ena Shibahara (kanan) dan Shuko Aoyama (kiri) ketika tampil di Toray Pan Pacific Open 2019 lalu (sumber: Toray-PPO.com)
Ena Shibahara (kanan) dan Shuko Aoyama (kiri) ketika tampil di Toray Pan Pacific Open 2019 lalu (sumber: Toray-PPO.com)

Ini adalah kejutan ketiga yang dibuat oleh Shibahara dan Aoyama sejak turnamen tersebut digelar pada 12 Oktober 2019 lalu. Kejutan pertama mereka ukir di babak perempat final yang berlangsung pada 17 Oktober 2019 lalu. Mereka menang atas unggulan ke-4 Alicja Rosolska (Polandia) / Darija Jurak (Kroasia) dalam laga tiga set yang melelahkan, 6-2, 6-7(4-7), 10-5.

Keesokan harinya, di lapangan satu Ice Palace Krylatskoy Moskow, lagi-lagi ganda putri Jepang itu mampu bermain bagus. Di babak semifinal, mereka menggulung unggulan ke-2, Gabriela Dabrowski (Kanada) / Katerina Siniakova (Ceko), dengan dua set 7-5, 6-1. Pada akhirnya Shibahara / Aoyama menutup partai puncak ganda putri dengan merebut gelar juara.

Dua minggu sebelumnya mereka juga mencatat hasil apik di Tianjin Open yang digelar di kota Tianjin, China, pada 5-13 Oktober 2019 lalu dengan merebut gelar juara ganda putri. Mereka memenangkan pertandingan All-Japanese Final melawan ganda Jepang lainnya, Miyu Kato / Nao Hibino dengan angka 6-3, 7-5.

Tetapi pencapaian paling mengesankan bagi Shibahara / Aoyama selama kuartal empat tahun ini mungkin adalah China Open 2019 yang diadakan di Beijng, China, pada 30 September hingga 6 Oktober 2019 lalu. Di turnamen level WTA Premier Mandatory tersebut, mereka tampil sebagai semifinalis. Sebagai ganda bukan unggulan, pencapaian mereka sungguh di luar dugaan.

Di babak kedua mereka mampu menyingkirkan ganda Taiwan unggulan ke-6, dua bersaudara Latisha Chan / Angel Chan dengan dua set langsung 7-5, 6-4. Di babak ketiga mereka membuat kejutan besar dengan menumbangkan ganda unggulan ke-2, Timea Babos (Hungaria) / Kristina Mladenovic (Perancis) dengan angka 6-3, 6-4. Sebagai informasi, Babos / Mladenovic adalah juara ganda putri grand slam French Open 2019.

Hasil apik beruntun yang dibuat oleh Shibahara /Aoyama membuat mereka menjadi salah satu topik hangat publik tenis Jepang. Shibahara, petenis jelita yang tadinya berkewarganegaraan AS ini, pada Juli 2019 lalu memutuskan pindah kewarganegaraan. Nampaknya Shibahara akan membela tim tenis Jepang di Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 mendatang.

Naomi Osaka (sumber: StraitsTimes.com - AFP)
Naomi Osaka (sumber: StraitsTimes.com - AFP)

Setelah Shibahara memutuskan kewarganegaraannya, awal Oktober 2019 lalu Naomi Osaka juga mantap memilih kewarganegaraan Jepang dan akan turun di Olimpiade Tokyo 2020. Keputusan ini ia tetapkan sebelum usianya genap 22 tahun pada 16 Oktober lalu. Menurut regulasi Jepang, usia 22 tahun adalah batas usia maksimal untuk memilih salah satu kewarganegaraan bagi warga berkewarganegaraan ganda  atau dual citizenship.

Tentang Aoyama, di Wimbledon 2019 lalu ia pernah berpasangan dengan petenis putra terbaik Indonesia, Christopher Rungkat, di nomor ganda campuran. Mereka melangkah ke babak kedua sebelum akhirnya terhenti oleh ganda campuran unggulan ke-6 Rosolska dan Nikola Mektic (Kroasia) dengan angka cukup ketat, 5-7, 4-6.

Osaka juga mencatat hasil apik di nomor tunggal putri selama kuartal keempat tahun 2019 ini. Setelah jatuh bangun di kuartal kedua dan ketiga, ia mampu bangkit dan menjuarai dua turnamen yaitu Toray Pan Pacific Open di Osaka dan China Open secara berturut-turut. Peringkatnya pun kembali naik ke posisi 3 WTA setelah sempat jatuh di posisi 6.

Osaka juga dipastikan akan tampil untuk kali kedua di WTA Finals atau kini bernama resmi Shiseido WTA Finals Shenzhen. Turnamen tersebut hanya diiikuti oleh delapan petenis tunggal putri dan ganda putri terbaik di dunia. Tahun ini turnamen tersebut digelar di Shenzhen, China mulai 27 Oktober hingga 3 November 2019.

Pencapaian Sugita, Osaka, Shibahara / Aoyama dan Kato / Hibino membuat tenis Jepang kini menjadi yang terbaik di Asia. Di tunggal putra, ada tiga petenis Jepang di Top 100 yaitu Kei Nishikori (8 ATP), Yoshihito Nishioka (68 ATP) dan Yasutaka Uchiyama (87). Di kelompok Top 200, ada Sugita (107 ATP), Taro Daniel (110 ATP), Go Soeda (126 ATP) dan Tatsuma Ito (127 ATP).

Kei Nishikori (sumber: TennisWorldUSA.org)
Kei Nishikori (sumber: TennisWorldUSA.org)

Sementara itu di nomor ganda putra, petenis Ben McLachlan menduduki peringkat teratas yaitu 49 ATP. McLachlan, blasteran Selandia Baru - Jepang pernah mencapai peringkat terbaiknya yaitu di posisi 18 ATP tahun 2018 lalu. Berikutnya ada Toshihide Matsui (172 ATP), Hiroki Moriya (252 ATP) dan Nishioka (273 ATP).

Ben McLachlan (sumber: Mountain Scene - Scene.cp.nz; foto oleh James Allan Photography)
Ben McLachlan (sumber: Mountain Scene - Scene.cp.nz; foto oleh James Allan Photography)

Di tunggal putri, ada tiga petenis Jepang di Top 100. Mereka adalah Osaka (3 WTA), Misaki Doi (75 WTA) dan Hibino (98 WTA). Di Top 200 Jepang memiliki Kurumi Nara (143 WTA) dan Yuki Naito (187 WTA).

Untuk nomor ganda putri, Jepang punya lebih banyak petenis di Top 100 WTA. Aoyama memimpin di peringkat 26 WTA, lalu Shibahara (31 WTA), Makato Ninomiya (65 WTA), Hibino (66 WTA), Kato (79 WTA) dan Eri Hozumi (82 WTA). Masih ada empat petenis ganda putri lainnya di Top 200.

Dengan bertaburnya petenis putra dan putri Jepang di Top 200 ATP dan WTA, termasuk dua petenisnya di Top 10 ATP dan WTA, Jepang kini menjadi yang terbaik di dunia tenis Asia. Sejauh ini belum ada negara lain di Asia yang menyamai pencapaian Jepang.

China boleh menguasai tenis putri Asia, tetapi petenis putra China saat ini belum ada yang menembus Top 100 ATP. Begitu juga Taiwan dan Korea Selatan yang saat ini belum memiliki petenis putra dan putri yang solid baik di nomor tunggal, ganda dan campuran.

Dengan catatan tersebut, Jepang nampaknya akan berbicara banyak di cabang olahraga tenis Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 yang akan diadakan di Tokyo, Jepang pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.

referensi: ATPTour.com, WTATennis.com, TennisWorldUSA.org, Wikipedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun