Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Juarai Japan Women's Open dan China Open, Naomi Osaka Bidik Gelar WTA Finals 2019

7 Oktober 2019   13:49 Diperbarui: 9 Oktober 2019   14:35 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naomi Osaka (Kanan) dan Ashelig Barty (kiri) bersamalan usai final China Open 2019 | Sumber: bolasport.com (twitter.com/WTA_insider)

Petenis putri Jepang, Naomi Osaka (21 tahun), baru-baru ini meraih sukses besar setelah merebut dua gelar juara turnamen tenis Japan's Women Open (JWO) 2019 di Tokyo, Jepang dan China Open (CO) 2019 di Beijing, China.

JWO atau Toray Pan Pacific Open adalah turnamen level Premier dengan total hadiah uang sebesar USD 823,000 atau sekira 11,6 milyar rupiah. Sedangkan CO adalah turnamen level Premier Mandatory dengan total hadiah sebesar USD 8,2 juta atau sekira 116 milyar rupiah.

Di JWO 2019, Osaka mengalahkan petenis bukan unggulan dari Rusia, Anastasia Pavlyuchenkova (ranking 41 WTA) dengan angka 6-2, 6-3. Untuk pertama kalinya Osaka berhasil menjadi juara setelah dua kali menjadi runner up di turnamen ini, yaitu di tahun 2016 dan 2018.

Sekadar flashback, di tahun 2016 lalu Osaka membuat kejutan sebagai petenis penerima fasilitas Wild Card yang melaju hingga babak final. Itu adalah pertama kalinya ia mencapai babak final turnamen WTA. Nampaknya, Osaka punya kenangan manis di JWO yang memotivasinya untuk mengukir pencapaian yang lebih baik lagi hingga akhirnya berhasil menjadi juara di tahun 2019 ini.

Naomi Osaka memegang trofi China Open 2019 (sumber: BusinessDay - BusinessLive.co.za) Picture: LINTAO ZHANG/GETTY IMAGES
Naomi Osaka memegang trofi China Open 2019 (sumber: BusinessDay - BusinessLive.co.za) Picture: LINTAO ZHANG/GETTY IMAGES
Sementara itu di CO 2019, Osaka tampil sebagai juara setelah mengalahkan petenis putri nomor satu dunia sekaligus unggulan teratas, Ashleigh Barty (Australia). Pertandingan keduanya berlangsung seru hingga akhirnya Osaka menang dengan angka 3-6, 6-3, 6-2.

Perjalanannya menuju final CO 2019 sebetulnya tidak mudah. Di babak perempat final, Osaka mampu unggul atas juara US Open 2019, Bianca Andreescu (Kanada) dengan rubber set 5-7, 6-3, 6-4. Osaka hampir saja kandas di babak ini sebelum akhirnya mampu membalikkan keadaan.

Di babak semifinal, ia juga menemui lawan berat lainnya yaitu Caroline Wozniacki (Denmark) dengan dua set langsung 6-4, 6-2. Sebelumnya Osaka selalu kalah melawan Wozniacki dari dua kali pertemuan mereka. Namun kali ini arena National Tennis Center berpihak kepada Osaka. Osaka mampu memperkecil skor head to head mereka menjadi 2-1 dimana Wozniacki masih unggul tipis.

Babak final CO 2019 mempertemukannya dengan lawan berat lainnya yaitu Barty. Ia harus bermain tiga set sebelum memenangkan pertandingan. Sama ketika bertanding melawan Andreescu, Osaka tertinggal di set pertama namun kemudian mampu membalik keadaan hingga memenangkan pertandingan. Skor head to head Osaka dan Barty kini menjadi 2-2.   

Osaka baru pertama kalinya menjuarai CO sejak pertama kali mengikutinya di tahun 2016. Hasil di tahun 2019 ini merupakan puncak dari perjalanannya selama mengikuti CO.

Di  CO 2016 silam, Osaka tersingkir di babak pertama kualifikasi. Lalu di CO 2017, Osaka kandas di babak pertama babak utama. Lalu di tahun 2018 lalu, Osaka mencapai babak semifinal.

Pencapaian Osaka merebut dua gelar juara di Tokyo dan Beijing membuatnya kian mantap menatap WTA Finals yang akan diadakan di kota Shenzhen, China. Osaka akan tampil untuk yang kedua kalinya. Di tahun 2018 lalu, sebagai unggulan ke-3 ia gagal maju ke babak semifinal.

Sebagai informasi, turnamen WTA Finals adalah turnamen penutup musim tur WTA. Turnamen tersebut merupakan ajang penentuan siapakah petenis putri terbaik dari yang terbaik sepanjang tahun 2019.

Untuk pertama kalinya kota Shenzen akan menjamu delapan petenis tunggal dan ganda putri terbaik dunia setelah sebelumnya, Singapura menjadi tuan rumah selama lima tahun sejak tahun 2014. Menurut informasi, kota Shenzen akan menjadi tuan rumah hingga tahun 2028 nanti.

Dalam daftar peringkat WTA terbaru yang dikeluarkan tanggal 7 Oktober 2019, Osaka sudah kembali ke tiga besar setelah sempat turun di peringkat 6 WTA. Kini ia berada di posisi 3 WTA. Dalam peringkat Porsche Race to Shenzen, Osaka juga bertengger di peringkat 3.

Peringkat Porsche Race to Shenzhen ini menjadi syarat eligibility para petenis yang berhak tampil di Shenzen. Ada sejumlah parameter dalam peringkat Porsche Race to Shenzhen agar seorang petenis bisa lolos ke turnamen puncak WTA Finals yang tahun ini bernama resmi Shiseido WTA Finals Shenzen.

Yaitu pencapaian terbaik di empat turnamen level Grand Slam, empat turnamen level Premier Mandatory (yaitu BNP Paribas Open / Indiana Wells, Miami Open, Mutua Madrid Open dan China Open), pencapaian terbaik di dua turnamen level Premier 5 (khusus untuk petenis Top 20 yang dicapai di akhir tahun 2018) dan pencapaian terbaik di enam turnamen lainnya. Poin yang diperoleh dalam 16 turnamen tersebut dikalkulasi untuk menentukan peringkat Porsche Race to Shenzen.

Sejauh ini Osaka memenuhi syarat dan mencatat poin sebanyak 5.246 dari 16 turnamen WTA yang ia ikuti. Posisinya setingkat di bahwa Pliskova dengan poin yang hanya terpaut 69 poin saja. Pliskova memiliki poin 5.315. Posisi Osaka sudah sangat aman menjelang turnamen WTA Finals yang rencananya akan digelar 27 Oktober hingga 3 November 2019 nanti.

Sebagai informasi, per 7 Oktober 2019, WTA sudah menetapkan enam petenis yang memenuhi syarat untuk bisa tampil di venue Shenzhen Bay Sports Center. Tinggal dua tempat lagi yang mungkin akan diperebutkan oleh Elina Svitolina (Ukraina), Serena Williams (Amerika Serikat), Kiki Bertens (Belanda) dan Belinda Bencic (Swiss). Keempat petenis itu punya selisih poin total yang sangat tipis.

Svitolina pasti akan berjuang mati-matian demi bisa masuk slot. Ia adalah sang juara bertahan. Meski saat ini ia berada di peringkat 4 WTA, ia belum cukup memenuhi syarat untuk bisa tampil di WTA Finals. Peringkat Porsche Race to Shenzen untuk sementara menempatkan Svitolina di posisi ke-7 dimana belum cukup aman baginya.

Sepanjang tahun 2019 ini, Svitolina belum memiliki satu gelar juara sama sekali. Pencapaian terbaiknya di tahun 2019 adalah menjadi semifinalis di dua turnamen level Grand Slam yaitu Wimbledon dan US Open.

Tinggal satu kesempatan bagi Svitolina untuk memperbesar peluangnya masuk di WTA Finals yaitu turnamen VTB Kremlin Cup 2019. Dari laman turnamen tersebut, Svitolina dipastikan ikut serta dan sepertinya ia akan duduk sebagai unggulan pertama.

Ini akan menjadi kali pertama bagi Svitolina tampil di turnamen ini, jadi ia tidak akan kehilangan poin. Tetapi ia harus mencatat hasil bagus atau kemungkinan akan terdegradasi ke WTA Elite Trophy.

WTA Elite Trophy sendiri merupakan salah satu dari dua turnamen penutup rangkaian musim tur WTA yang di tahun 2019 ini diadakan di kota Zhuhai, China. Turnamen ini akan digelar lebih dulu daripada WTA Finals yaitu pada 22-27 Oktober 2019. Turnamen WTA Elite Trophy ini hanya diikuti oleh 16 petenis tunggal dan ganda putri terbaik yang tidak memenuhi kualifikasi untuk mengikuti turnamen WTA Finals.

Jadi, bila cut off peringkat di WTA Finals adalah peringkat 8 Porsche Race to Shenzhen, maka petenis yang berhak tampil di WTA Elite Trophy adalah peringkat 9 hingga 24 sesuai persyaratan turnamen, bukan berdasarkan peringkat WTA.

Persyaratan petenis yang berhak tampil di WTA Elite Trophy ini sama dengan persyaratan WTA Finals. Hingga 7 Oktober 2019, baru ada lima petenis yang memenuhi syarat untuk tampil di venue Hangqin Tennis Center di Zhuhai, yaitu Johana Konta (Imggris), Sofia Kenin dan Madison Keys (AS), Aryna Sabalenka (Belarus) dan Petra Martic (Ceko).

Tinggal empat turnamen yang tersisa sebelum WTA Finals dan WTA Elite Trophy dimulai. yaitu Linz Open atau Upper Austria Ladies Linz di Linz, Austria yang berlangsung tanggal 6-13 Oktober 2019 yang berlevel International. Secara bersamaan juga berlangsung turnamen berlevel sama yaitu Tianjin Open di Tianjin, China.

Berikutnya adalah VTB Kremlin Cup, turnamen level Premier yang diadakan di kota Moskow, Rusia dan  turnamen level International BGL BNP Paribas Luxembourg Open yang akan berlangsung di kota Luxembourg, Luxembourg. Kedua turnamen tersebut sama-sama berlangsung pada 14-20 Oktober 2019.

Dari data WTA dan laman Kremlin Cup, Osaka tidak akan turun di Kremlin Cup. Posisinya di peringkat Porsche Race to Shenzen sudah sangat aman. Empat turnamen yang tersisa memiliki level di bawah level Premier Mandatory dan Premier 5, oleh karena itu poin yang diperebutkan pasti lebih kecil.

Bila melihat hasil yang dicapai Osaka selama musim tahun 2019 ini, Osaka punya peluang menjadi yang terbaik di turnamen WTA Finals. Meski performanya sempat menurun di kuartal kedua dan ketiga tahun 2019, di kuartal keempat ia mampu mengembalikan keadaan.

Sebagai informasi, turnamen WTA Finals berformat round robin yang terbagi menjadi dua grup yaitu Grup Merah dan Grup Putih. Dua petenis yang memimpin masing-masing grup berhak maju ke babak semifinal.

Di WTA Finals tahun 2018 lalu, Osaka yang diunggulkan di tempat ke-3 kalah dalam tiga kali pertandingan, membuatnya duduk di posisi terbawah di Grup Merah. Tetapi melihat pencapaian Osaka di kuartal keempat tahun ini, sepertinya Osaka punya peluang untuk menjadi yang terbaik di WTA Finals 2019.

Ini adalah kesempatan besar bagi Osaka untuk menjadi petenis Asia pertama yang menjuarai turnamen tersebut sejak turnamen digelar pertama kalinya di tahun 1972. Di tahun 2013 lalu, petenis China, Li Na, hampir saja menjadi juara. Sayang ia kalah atas Serena setelah bertarung tiga set 6-2, 3-6, 0-6. Kita berharap semoga Osaka bisa tampil sebagai juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun