Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Huruf "V" dalam Merek Membawa Hoki?

20 September 2019   13:55 Diperbarui: 21 September 2019   03:39 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: TMN - TheMorningNews.org)

Berdiri di tahun 2009, Vevo kini menjelma menjadi leader dalam layanan video musik premium dan platform hiburan. Saham Vevo dimiliki oleh Google, Universal Music Group, Sony dan Abu Dhabi Media.

Jon Carvill, VP of Communications Vevo mengatakan (sebagaimana dikutip oleh Rewind and Capture), bahwa awal mulanya para pemegang saham bekerja sama dengan sebuah branding agency untuk menentukan nama brand yang pas untuk layanan musik baru yang akan mereka bentuk. Vevo adalah yang paling disuka dari kira-kira sepuluh nama yang diulas.

Nah, sepertinya pemilihan brand Vevo ini punya dasar kuat. Pihak branding agency-nya pasti mengulas satu per satu kandidat nama brand yang cocok dengan visi Vevo sebelum akhirnya mengerucut menjadi sepuluh calon nama brand untuk dipilih oleh para shareholders.

Platform layanan video YouTube ternyata bukanlah pemain utama konten berbagi video. Kompetitor YouTube saat ini adalah Vimeo, yang juga menggunakan huruf "V". 

Vimeo merupakan platform berbagi video pertama di dunia yang menyediakan video high definition atau HD sejak tahun 2007, lebih dulu dari pada YouTube.

Vimeo berada di bawah bendera InterActiveCorp (IAC), salah satu holding company terbesar di dunia yang beroperasi di sekira 100 negara di dunia. Sayangnya hingga hari ini Vimeo belum dapat diakses lagi di Indonesia sejak pemerintah menutup aksesnya di tahun 2014 lalu.

Layanan hiburan lainnya adalah Viu, layanan over-the-top (OTT) dari Hong Kong. Penggemar film drama Korea pasti tidak asing lagi dengan platform ini. 

Viu memang khusus menyediakan konten hiburan dari Asia termasuk Korea. Konten filmnya yang menyediakan subtitle Bahasa Indonesia membuat penggemar drama Korea dari Indonesia menyukainya.

Ngomong-ngomong, salah satu brand di ranah hiburan asal Korea Selatan juga menggunakan huruf "V", yaitu CJ CGV atau CGV Cinemas. Didirikan oleh Cheil Jedang di tahun 1995, jaringan bioskop ini menjelma menjadi yang terbesar di Korea Selatan dan kini berupaya memperluas pasar global.

Saat ini operasional CGV Cinemas selain di negerinya juga di China, Indonesia, Turki, Myanmar, Vietnam hingga Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, CGV Cinemas telah ada sejak tahun 2014 di bawah bendera PT Graha Layar Prima Tbk. 

Per Desember 2018 lalu, CGV Cinemas memiliki 321 layar, menjadikan CGV Cinemas menjadi jaringan bioskop kedua di tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun