Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Genderang Prancis Terbuka 2019 Dimulai, Prediksi Juara di Tunggal Pria

28 Mei 2019   12:50 Diperbarui: 29 Mei 2019   22:39 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arena Roland Garros (sumber: tennistours.com)

Turnamen tenis grand slam French Open (FO) atau Prancis Terbuka telah dimulai. Turnamen yang diadakan di arena Roland Garros Stadium, Paris, Prancis itu berlangsung 27 Mei hingga 9 Juni 2019 nanti. Pada tahun ini, turnamen akan menggelar 18 kategori, dimana kategori utama atau kategori senior adalah Tunggal Pria dan Wanita, Ganda Pria dan wanita dan Ganda Campuran.

Sementara itu kategori wheelchair tennis atau tenis kursi roda juga akan dipertandingkan. Tahun ini untuk kali pertama kategori quad akan memulai debutnya dengan dua kategori sekaligus yaitu tunggal dan ganda. Kategori quad diikuti oleh atlet kursi roda yang tidak memiliki jari tangan.

Untuk kategori senior, petenis Spanyol, Rafael Nadal, menjadi juara bertahan Tunggal Pria di turnamen ini. Tahun 2018 lalu, ia mengalahkan petenis Austria, Dominic Thiem. Sementara itu untuk Tunggal Wanita, juara bertahan adalah Simona Halep dari Rumania. Di babak final tahun lalu ia mengalahkan petenis Amerika Serikat, Sloane Stephens.

Susunan drawing untuk masing-masing kategori telah disusun, kecuali untuk kategori wheelchair yang kemungkinan baru akan disusun akhir pekan ini. Dalam daftar unggulan tunggal pria, petenis Serbia Novak Djokovic menjadi unggulan pertama. Sedangkan kategori tunggal wanita, Naomi Osaka dari Jepang menjadi unggulan teratas.

Petenis mana saja yang memiliki peluang besar untuk menjuarai FO tahun ini? Tulisan ini akan terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama mencoba memprediksi petenis pria yang memiliki peluang menjadi juara. Kebetulan dari daftar unggulan petenis pria, unggulan pertama hingga keempat adalah petenis yang difavoritkan juara dan kemungkinan bakal mencapai babak semifinal.

Sedangkan tulisan bagian kedua akan fokus pada Tunggal Wanita yang sejauh ini nampaknya belum ada petenis yang dominan. Cukup sulit untuk memprediksi siapa yang bakal menjadi juara di kategori ini. Naomi Osaka dari Jepang masih menjadi favorit, tetapi sebagaimana yang sudah-sudah, kategori ini selalu penuh dengan kejutan. Bagian kedua tulisan ini berjudul "Genderang Prancis Terbuka 2019 Dimulai, Berikut Prediksi Juara Tunggal Wanita".


Pertama kita akan melihat prediksi Tunggal Pria terlebih dahulu. Dalam daftar unggulan, Novak Djokovic diunggulkan di tempat pertama. Kemudian berturut-turut sebagai unggulan kedua hingga keempat adalah Rafael Nadal dari Spanyol, Roger Federer dari Swiss dan Dominic Thiem dari Austria.

Novak Djokovic, jawara Australia Terbuka 2019 punya kans besar menjadi juara. Namun bila menengok data, ia baru sekali menjadi juara FO yaitu tahun 2016.

Waktu itu di babak final ia mengalahkan petenis Inggris Andy Murray. Itu pun berlangsung dalam empat set. Walau pernah tiga kali mencapai babak final dan empat kali babak semifinal antara tahun 2007 hingga 2015, dalam dua tahun terakhir Djokovic hanya mampu mencapai babak perempat final.

Novak Djokovic (sumber: Express.co.uk)
Novak Djokovic (sumber: Express.co.uk)
Dalam drawing, bila langkahnya lancar, pada babak semifinal diprediksi ia akan bertemu dengan Thiem. Dari data head to head ATP, Djokovic menang atas Thiem sebanyak enam kali dari delapan kali pertemuan. Terakhir, Djokovic menang atas Thiem di turnamen ATP Masters Madrid pada Mei lalu dengan angka sangat ketat, 7-6 (7-2) dan 7-6 (7-4). Djokovic akhirnya menjadi juara turnamen ini.

Tetapi, Thiem tidak dapat begitu saja diremehkan. Nampaknya petenis 25 tahun itu cukup jago di lapangan tanah liat. Dari data statistik, sebelum mencapai babak final FO di tahun 2018, ia pernah menjadi semifinalis di tahun 2016 hingga 2017. Pada April baru-baru ini, ia bahkan menjuarai turnamen tanah liat (clay court) Barcelona Open Banc Sabadell setelah di final mengalahkan Daniil Medvedev dari Rusia dengan dua set langsung 6-4, 6-0.

Dominic Thiem (sumber: BNPParibasOpen.com)
Dominic Thiem (sumber: BNPParibasOpen.com)
Di turnamen tersebut ia membuat kejutan dengan mengalahkan raja lapangan tanah liat, Nadal, dengan angka 6-4, 6-4. Nampaknya tahun ini langkah Thiem cukup oke.

Selain juara di Barcelona, ia juga menggondol gelar juara ATP Masters 100 Indian Wells di Amerika Serikat (AS) dengan mengalahkan Federer. Turnamen ini menggunakan hard court atau lapangan keras.

Rafael Nadal (sumber: Firstpost.com)
Rafael Nadal (sumber: Firstpost.com)
Sementara itu, Nadal adalah petenis yang paling difavoritkan menjadi juara FO tahun ini. Sejauh ini, Nadal telah meraih 11 gelar juara FO dan tahun ini sudah pasti ia akan memburu gelar ke-12. Nampaknya ia akan membidik hat-trick ketiga setelah menggenggam gelar juara di tahun 2017 dan 2018.

Bila langkahnya berjalan sesuai drawing, kemungkinan di babak semifinal ia bakal menghadapi Federer. Dari data head to head, Nadal masih lebih unggul daripada Federer. Ia mencatatkan 23 kali menang, sementara Federer 15 kali menang.

Dari drawing, tantangan berat Nadal mungkin akan datang dari petenis Jepang, Kei Nishikori. Tetapi selama mengikuti FO, pencapaian Nishikori paling bagus mencapai babak perempat final yaitu tahun 2015 dan 2017. Nampaknya, Nadal harus mewaspadai Nishikori yang tahun ini mampu mencapai semifinal turnamen lapangan tanah liat Barcelona Open Banc Sabadell.  

Kembali ke Nadal dan Federer, kemenangan Nadal atas Federer terakhir ditorehkan pada tahun 2014 lalu. Sejak tahun 2015, dari enam pertemuannya dengan Federer, Nadal tidak mampu menang, termasuk turnamen BNP Paribas Open di Indian Wells, AS, Maret lalu. Tapi, itu terjadi di turnamen lapangan keras.

Dari catatan pertandingan ATP Tour di tahun 2019 ini, pencapaian Nadal terbilang cukup bagus. Ia menjadi runner up Australia Terbuka atau Australian Open (AO) 2019 setelah kalah atas Djokovic. Pada turnamen Internazionali BNL d'Italia di Roma, Italia pada Mei baru-baru ini, ia melakukan revans atas Djokovic. Nadal unggul di babak final dengan rubber set 6-0, 4-6, 6-1. Turnamen tersebut menggunakan lapangan tanah liat.

Sementara itu, penampilan Federer nampaknya masih fluktuatif tahun ini. Di grand slam AO 2019 lalu, ia tumbang di babak keempat setelah menyerah dari petenis Yunani, Stefano Tsitsipas. Tetapi beberapa waktu kemudian, Federer sukses menjuarai dua turnamen lapangan keras ATP Dubai dan Miami.

Roger Federer (sumber: Metro.co.uk/GettyImages)
Roger Federer (sumber: Metro.co.uk/GettyImages)
Sepertinya langkah Federer di FO bakal berat. Ia memang kurang begitu oke di lapangan tanah liat. Bila melihat catatan sebelumnya, Federer hanya sekali juara FO yaitu di tahun 2009. Artinya sudah sepuluh tahun yang lalu. Tiga tahun terakhir malah ia absen. Terakhir ia menjejak arena Roland Garros di tahun 2015 dimana ia kandas di babak perempat final. Ia dikalahkan rekan senegaranya, Stanislas Wawrinka, yang akhirnya menjadi juara.

Dalam turnamen pemanasan menjelang Prancis Terbuka sepanjang Mei ini, Federer tampil kurang begitu prima. Ia tumbang di babak perempat final ATP Masters 1000 Madrid dan Roma. Kedua turnamen tersebut menggunakan lapangan tanah liat.

Oh ya, bila melihat susunan drawing, lagi-lagi ia berada satu grup dengan Tsitsipas, petenis peringkat 6 dunia yang style-nya mirip dengannya ketika awal-awal ia memulai karir profesionalnya. Bisa jadi langkah Federer akan terhadang lagi oleh Tsitsipas di babak perempat final sebagaimana halnya di AO 2019 lalu.

Tahun ini, Tsitsipas menjuarai turnamen tanah liat Millennium Estoril Open di Estoril, Portugal. Bulan Mei baru-baru ini, ia menjadi finalis turnamen Mutua Madrid Open di Madrid, Italia dimana ia kandas di tangan Djokovic.

Tetapi bisa jadi langkahnya bakal terhadang oleh juara FO 2016, Wawrinka, yang kebetulan juga satu grup dengan Federer. Tetapi dengan catatan, bila Wawrinka bisa mengatasi Tsitsipas. Bila langkah Federer sesuai skenario, maka di babak perempat final ia akan menghadapi pemenang antara Wawrinka atau Tsitsipas. Keduanya sama-sama berat bagi Federer.

Jadi, bila melihat data, peluang terbesar juara FO 2019 secara berurutan adalah Nadal, lalu Thiem, Djokovic dan Federer. Thiem, meski menjadi unggulan keempat tidak bisa dipandang sebelah mata. Bila ia mampu mengatasi Djokovic di babak semifinal, ia bakal menjadi lawan terberat Nadal.

Dari data head to head ATP Tour, empat kemenangan Thiem atas Nadal sejak tahun 2016 terjadi di lapangan tanah liat atau clay court. Sudah disampaikan di bagian sebelumnya bahwa Thiem juga piawai bermain di lapangan tanah liat. Terakhir, pada April lalu, ia menyingkirkan Nadal di babak semifinal Barcelona dengan dua set langsung 6-4, 6-4. Artinya, Thiem punya kans besar menjadi juara FO 2019.

Saat ini Thiem sudah menyelesaikan laga perdana. Di babak pertama yang berlangsung Senin kemarin (28/5/19), ia menyingkirkan petenis wild card dari Amerika Serikat, Tommy Paul dengan angka cukup ketat, 6-4, 4-6, 7-6(7-5), 6-2. Sementara itu Djokovic menang mudah atas petenis muda Polandia Hubert Hurkacz dengan angka 6-4, 6-2, 62.

Sementara itu, Federer sudah melewati babak pertama dengan mengalahkan petenis Italia Lorenzo Sonego dengan straight set 6-2, 6-4. 6-4. Nadal juga menang mudah atas petenis kualifikasi Yannick Hanfmann dari Jerman dengan straight set pula 6-2, 6-1, 6-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun