Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film Pendek Bertema Futuristik Kian Populer di Platform Video

17 Januari 2019   04:53 Diperbarui: 17 Januari 2019   19:46 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: scififilmfestival.com

Sekitar seminggu yang lalu ketika membuka iseng YouTube, halaman Home salah satu aplikasi favorit saya ini memberikan rekomendasi sebuah tayangan film pendek dengan genre filmnya sci-fi. Sayangnya saya lupa judul film itu. Durasi film kira-kira 15 menit. Ketika membuat tulisan ini, saya belum menemukan film itu.

Durasi film tersebut menurut saya cukup lama karena biasanya saya hanya menonton video yang berdurasi singkat di YouTube, tidak sampai sepuluh menit. Tetapi setelah saya menonton film scifi itu beberapa menit, kok saya jadi tertarik untuk menonton hingga selesai. Kisahnya membuat penasaran.

Tentang seorang ayah yang ingin bertemu dengan istri dan anak semata wayangnya sebelum ia akhirnya meledak di sebuah jembatan. Entah bagaimana ceritanya ia bisa menjelma menjadi manusia bom. Plot bagus, dramatisasinya juga kuat. Efek visual CGI dan efek suara yang juga ciamik soro (bagus sekali). Saya pikir mungkin ada film prekuelnya agar saya bisa memahami cerita lengkapnya.

Tetapi alih-alih mencari kemungkinan adanya prekuel film itu, saya jadi malah tertarik untuk melihat film-fim pendek lainnya. Beberapa film pun saya tonton dan wow...Semuanya bagus-bagus. Wah, jadi punya mainan baru nih, pikir saya.

Film pendek lain yang saya tonton berjudul "The Oceanmaker". Film animasi ini berdurasi 9 menit 41 detik, digarap dengan cerita dan animasi CGI yang sangat bagus. Ceritanya tentang seorang gadis penerbang dengan latar Bumi di masa depan yang sudah menjelma menjadi negeri padang pasir.

Agar dapat bertahan hidup, mereka mengambil air dari awan dengan menggunakan alat yang berfungsi sebagai filter air berukuran besar yang dikaitkan di badan pesawat. Air yanag diperoleh ditampung di botol besar.

Nah, si gadis pilot pesawat itu ternyata juga cerdas. Ia membuat sebuah ramuan yang dapat bereaksi dengan awan sehingga menghasilkan awan mendung yang sarat air. Cerita juga diwarnai persaingan antar manusia lain yang juga membutuhkan air. Semua pesawat dilengkapi dengan amunisi untuk menghalau musuh. Bahkan ada satu pesawat besar dengan filter raksasa dengan amunisi canggih pula.

Kisah film ini sungguh menarik dan digarap sangat detail. Akhir film adalah campuran antara happy ending dan sad ending. Silakan Anda menonton sendiri filmnya di bawah ini. 


Film-film bertema futuristik yang saya tonton di YouTube pada umumnya menceritakan kemajuan-kemajuan Bumi di masa depan atau petualangan di angkasa raya atau situasi di suatu planet asing. Tentang latar waktu tidak dijelaskan, yang pasti di masa depan. Pada masa itu manusia digambarkan mencapai puncak kejayaan teknologi namun di sisi lain teknologi itu juga mencelakakan manusia.

Karakter yang muncul dalam film-film pendek tersebut bervariasi, mulai dari manusia, alien, robot atau pun monster. Karakter alien-nya imajinatif dengan beragam wujud. Film juga sarat dengan karya teknologi pada masa itu, misalnya pesawat atau kendaraan canggih dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. 

Salah satu channel di YouTube adalah DUST yang ternyata salah satu kontennya yang berjudul "The Black Hole" pernah saya tonton sebelumnya. Konten saluran DUST ini umumnya digarap dengan apik. Tak heran konsep yang diusung adalah "binge-watchable Sci-fi" yag disuguhkan dengan efek visual hebat, kisah menarik dan eksplorasi karakter yang kompleks.

Sejauh ini konten di DUST yang menjadi favorit saya adalah "FTL" atau "Faster Than Light"yang diproduksi oleh filmmaker bernama Adam Stern. Film berdurasi 14 menit 43 detik ini menceritakan tentang seorang astronot yang menjalankan misi untuk meluncurkan satelit di langit planet Mars. Perjalanan ke Planet Merah itu hanya memakan waktu sekira tiga menit saja karena menggunakan pesawat yang mampu terbang melebihi kecepatan cahaya.

Usai meluncurkan satelit di orbit Planet Mars, pesawat itu mengalami masalah. Di luar kendali sang astronot, pesawat itu ternyata sudah bersiap kembali melakukan perjalanan entah ke mana. Pada akhirnya pesawat sampai ke dunia alien yang berkilauan. Sadar bahwa ia masuk ke dunia yang salah, sang astronot merasa bahwa itu adalah akhir hidupnya. Penasaran bagaimana kisahnya? Silakan tonton tayangannya di bawah ini.


Film lainnya yang saya tonton bertema paradoks berjudul "Hyperlight". Tentang dua orang astronot yang entah bagaimana terombang-ambing di angkasa di dalam kapsul hibernasi yang akhirnya berhasil kembali ke pesawat mereka. Tetapi mereka justru bertemu dengan salah satu awak lain yang ternyata sama salah satu dari mereka.

Genre film-film bertema futuristik ini umumnya sci-fi. Tetapi beberapa film mengandung unsur drama, aksi laga, xenofobia dan horor. Film-film tersebut menurut saya memiliki kekuatan di banyak sisi. Kekuatan cerita adalah hal utama agar film dapat ditonton. Tapi karena bertema futuristik, efek visual dan suara nampaknya menjadi elemen wajib.

Saya jadi ingat sebuah film pendek karya Neil Blomkamp yang berjudul "Alive in Joburg" (2006) yang sempat populer di YouTube. Film itu menceritakan tentang situasi sosial politik di kota Johannesburg di Afrika Selatan di sekitar tahun 1990an yang karut marut pasca datangnya pesawat alien super besar di langit kota. Panjang pesawat itu saja mencapai satu kilometer.

Pesawat itu membawa alien-alien pengungsi dari planet lain. Pada awalnya para alien itu berbaur dengan warga setempat namun kemudian justru membuat kekacauan di mana-mana. Kondisi di kota Johannesburg mirip medan peperangan antara polisi dan para alien bandel itu. Sejumlah footage mirip dengan tayangan berita di televisi membuat film ini terasa nyata.

Jika Anda penggemar berat film sci-fi, Anda pasti ingat film berjudul "District 9". Film yang dirilis pada tahun 2009 itu dibuat berdasarkan film pendek tersebut dengan pengembangan kisah yang lebih kompleks.

Awalnya, sutradara dan produser film kawakan Peter Jackson tertarik dengan Blomkamp untuk menyutradarai sebuah film yang diadaptasi dari game terkenal berjudul "Halo". Entah apa yang terjadi, yang jelas film itu tidak jadi diproduksi. Blomkamp lalu berdiskusi dengan Jackson lebih jauh tentang karya-karyanya yang lain dan akhirnya Jackson memberi restu untuk penggarapan film "District 9".

Film "District 9" yang dirilis pada Agustus 2009 menjadi box office di berbagai negara. Tidak hanya itu, film itu mendapatkan penghargaan di sejumlah penghargaan film internasional. Di perhelatan Academy Awards 2010, film itu dinominasikan di empat kategori termasuk kategori paling utama "Best Picture".

Sepertinya kisah sukses Blomkamp menginspirasi para filmmaker untuk memproduksi film bertema serupa. Didukung dengan kemajuan teknologi hadware dan software, film bertema futuristik seakan mendapat tempat dan semakin berkibar. Apalagi beberapa tahun terakhir film-film blockbuster banyak menggunakan sentuhan teknologi khususnya film-film superhero yang pasarnya semakin meningkat.

Para filmmaker dan animator berbakat dari berbagai penjuru benua pun seakan berlomba untuk membuat konten film-film pendek apik sebagai portfolio mereka. Dengan mengunggah karya film mereka di platform video utama (YouTube, Vimeo), film karya mereka dapat dikenal luas di seluruh dunia.

Banyak konten yang meraih views hingga jutaan, misalnya film "Closer" yang telah ditonton 5,1 juta kali atau "Seam" yang meraih 3,9 juta views. Sejauh ini film "Portal: No Escape" yang diunggah di YouTube tahun 2011 lalu masih yang paling banyak ditonton yaitu 22 juta kali.

Jumlah views menandakan kepopuleran tayangan tersebut. Ini akan menambah daya portfolio mereka yang penting untuk melangkah ke industri film mainstream. Nah, dengan situasi seperti ini maka para warganet juga diuntungkan karena mendapat suguhan tayangan film bermutu yang tak kalah dengan film bioskop.

Coba saja mengetikkan kata kunci "scifi film" di platform YouTube misalnya (sebagai informasi, Vimeo saat ini masih diblokir oleh pemerintah). Anda akan menemukan banyak sekali film-film ini. Gratis lagi. Yang penting kuota internet Anda aman atau kalau ingin hemat kuota internet bisa ndompleng ke wifi hotspot gratisan terdekat.

Tapi bukan itu saja, koneksi dan bandwith yang stabil juga perlu karena film sci-fi paling nyaman dinikmati di resolusi HD (720p ke atas). Baiklah, selamat menikmati film sci-fi berkualitas di platform video kesayangan Anda. Jangan lupa kopi, teh atau soft drink dan berbagai camilan untuk menemani kegiatan menonton Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun