Mohon tunggu...
Garvin Goei
Garvin Goei Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Akademisi, Penyuka Budaya

Penulis buku Psikologi Positif yang diterbitkan oleh Kompas pada tahun 2021. Pengelola akun instagram @cerdasmental.id. Selain psikologi, suka mempelajari budaya dan mencoba makanan baru.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Psikoanalisis ala Karen Horney untuk Memahami Kepribadian Kita

16 November 2022   15:11 Diperbarui: 16 November 2022   15:19 3622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.verywellmind.com/

Saya memiliki channel Youtube yang saya gunakan untuk mengunggah video-video pembelajaran psikologi. Pada salah satu video tentang pembahasan psikoanalisis Sigmund Freud, ada seorang penonton yang meminta agar saya membahas psikoanalisis Karen Horney juga. Maka sebelum persiapan saya membuat video penjelasan tentang psikoanalisis Karen Horney, saya membuat tulisan ini terlebih dahulu.

Siapa Karen Horney?

Karen Horney merupakan seorang tokoh psikologi yang terkenal dengan pendekatan psikoanalisis sosial. Horney lahir di Jerman pada tanggal 15 September 1885. Saat kecil, ayah dan kakak-kakak tirinya bersikap buruk kepadanya, dan Horney menganggap ayahnya sebagai seorang religius yang munafik. Di sisi lain, ia mengidolakan ibunya yang selalu melindungi dirinya dari sikap kejam sang ayah.

Saat remaja, Horney melawan keputusan ayahnya yang lebih menginginkan ia untuk mengurus rumah tangga; Horney mengikuti pendidikan kedokteran di universitas dan menjadi wanita pertama di Jerman yang belajar ilmu kedokteran. Pada masa-masa mempelajari kedokteran inilah, Horney membaca tulisan-tulisan Freud dan mulai mendalami psikoanalisis. Dalam sepanjang hidupnya, Horney mendalami ilmu kedokteran dan psikoanalisis, hingga mengembangkan pendekatannya sendiri yang bernama psikoanalisis sosial yang memiliki beberapa perbedaan dengan ajaran Freud.

Kritik terhadap Freud

Sama seperti beberapa murid Freud seperti Gustav Jung dan Alfred Adler, Karen Horney juga mengkritisi teori-teori Freud.

Horney berpendapat bahwa manusia tidak hanya dikendalikan oleh insting seperti yang Freud ajarkan, tetapi juga oleh rasa aman dan rasa puas. Dari sinilah Horney menyatakan bahwa psikoanalisis terlalu melebih-lebihkan peran insting dan hendaknya juga mendalami pengaruh lingkungan dalam mempelajari kepribadian seseorang. Argumen Horney, mengatribusikan kepribadian manusia sebagai bentukan insting merupakan pandangan pesimistis yang membuat manusia tidak dapat berkembang.

Basic Hostility and Basic Anxiety

Horney berpendapat bahwa setiap manusia lahir dengan potensi untuk berkembang secara sehat, tetapi potensi tersebut baru bisa maksimal bila manusia mendapatkan lingkungan yang hangat. Seorang anak hendaknya mendapatkan cinta yang tulus sekaligus didikan yang disiplin dari orang tua dan lingkungan, sehingga anak dapat mengembangkan rasa aman dan rasa puas, untuk berkembang sesuai dengan diri mereka yang sesungguhnya.

Namun tidak semua orang tua dapat memberikan situasi itu. Beberapa orang tua bersifat terlalu dominan, overprotective, atau bahkan terlalu mengabaikan anak. Orang tua yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar anak tentang rasa aman dan kepuasan akan membuat anak mengembangkan kondisi yang disebut dengan "basic hostility" (permusuhan dasar). Rasa permusuhan dasar ini kemudian akan berkembang menjadi "basic anxiety" (kecemasan dasar), di mana seseorang merasa terasingkan dan tidak berdaya di dunia yang ia nilai berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun