Inilah Dissa Syakina Ahdanisa.
Perempuan berusia 32 tahun ini pendiri Deaf Cafe Fingertalk. Kafe yang sejak didirikan tujuh tahun lalu dikelola disabilitas tuna rungu di bilangan Tangerang Selatan, Banten. Semua pelanggan kafe harus terbiasa memesan menu makanan-minuman menggunakan bahasa isyarat (sign language).
Kepedulian Dissa terhadap disabilitas tuna rungu tak berhenti pada kafe itu saja. Setahun kemudian, ia mengembangkan socio-preneurship itu dengan membuka Deaf Car Wash Fingertalk di Cinere, Depok.
Dissa pun banyak menerima penghargaan dari dalam dan luar negeri. Ia juga sering tampil dan menularkan kisah perjuangannya memberdayakan disabilitas tuna rungu. Caranya, dengan menciptakan lapangan kerja demi mengangkat harta dan derajat disabilitas tuli.
Baru-baru ini, Dissa tampil sebagai pembicara di panggung G20, forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. Tepatnya, Dissa tampil secara daring di Forum Youth 20 atau Y20 yang mengakhiri Pra-KTT keempat di Manokwari, Papua Barat. Forum ini mengangkat tema inklusi generasi muda dan sektor ekonomi kreatif. Topik itu sudah menyatu dengan aliran darahnya.