Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kantin Kejujuran Ini Diawasi CCTV Tuhan

25 Agustus 2017   00:27 Diperbarui: 27 Agustus 2017   08:11 4378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasukkan sendiri uang pembayaran di kotak tersedia. Tanpa ada petugas jaga di Kantin Kejujuran, uang kembalian juga bisa diambil sendiri. (Foto: Gapey Sandy)

Saya selalu teringat kalimat Jakob Oetama. Pendiri Harian KOMPAS ini bilang:

"Kita tidak butuh orang pintar, kita butuh orang jujur".

Saking senangnya dengan kalimat bijak ini, saya pernah sengaja menjadikannya sebagai Profile Picture di akun Facebook.

Memang, kalau cuma dibaca sekilas, apa yang diucapkan Jakob Oetama terkesan agak nyeleneh, karena bagaimana mungkin kita tidak butuh orang pintar. Tapi ya, kalau kemudian direnungkan, ucapan ini malah jadi sempurna, karena buat apa juga toh orang pintar yang tidak jujur! Heheheee ... sudah iyain aja, jangan coba membantah atau diputer-puter lagi kalimatnya.

Tokoh lain yang juga mengagungkan kejujuran, dan saya suka, adalah Bung Hatta. Menurut Wakil Presiden pertama RI ini: 

"Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran".

Ya begitulah, pada kenyataannya, sudah tak terhitung berapa banyak orang pintar yang masuk 'Hotel Prodeo' gara-gara enggak jujur.

Seorang siswa tengah memasukkan uang pembayaran ke kotak uang di Kantin Kejujuran setelah mengambil sendiri barang belanjaannya. (Foto: Gapey Sandy)
Seorang siswa tengah memasukkan uang pembayaran ke kotak uang di Kantin Kejujuran setelah mengambil sendiri barang belanjaannya. (Foto: Gapey Sandy)
Kejujuran, selain bisa dipelajari secara teori, tapi juga sekaligus dipraktikkan. Seperti misalnya yang kini sedang dilakukan SMAN 2 Tangerang Selatan (Tangsel). Sekolah yang terkenal dengan sebutan MOONZHER (MUNcul -- SERpong) ini sudah seminggu giat berlatih menerapkan kejujuran.

Bukan dengan cara yang aneh-aneh, tapi latihan berlaku jujur ini dilaksanakan melalui Kantin Kejujuran. Sesuai namanya, kantin yang menjajakan makanan--minuman, alat tulis, atribut perlengkapan dan seragam sekolah ini mengedepankan kejujuran. Siapa saja yang membeli sesuatu di Kantin Kejujuran ini tidak akan dilayani oleh petugas jaga, karena memang sengaja tidak ada yang ditugaskan untuk berjaga.

Jadi, pembeli tinggal memilih barang yang hendak dibeli, lalu masukan uang pembayaran sesuai harga nominal barang ke dalam kotak uang yang tersedia. Kalau uang yang diserahkan harus ada uang kembaliannya, maka di sebelah kotak uang yang transparan tadi sudah disediakan kotak kardus terbuka sebagai tempat uang kembalian.

Memasukkan sendiri uang pembayaran di kotak tersedia. Tanpa ada petugas jaga di Kantin Kejujuran, uang kembalian juga bisa diambil sendiri. (Foto: Gapey Sandy)
Memasukkan sendiri uang pembayaran di kotak tersedia. Tanpa ada petugas jaga di Kantin Kejujuran, uang kembalian juga bisa diambil sendiri. (Foto: Gapey Sandy)
Kepala Sekolah SMAN 2 Tangsel, Dr Neng Nurhemah M.Pdketika meresmikan Kantin Kejujuran ini pada Jumat (18/8) kemarin mengatakan, keberadaan kantin ini diharapkan mampu jadi parameter dan tolok ukur dari kejujuran sesungguhnya. Dengan Kantin Kejujuran dimana transaksi jual beli barang tidak lagi ditunggu oleh pelayan atau penjaga warung, akan jelas kejujuran warga sekolah sesungguhnya.

"Kantin Kejujuran bertujuan agar semakin terwujud suasana dan lingkungan bebas dari berbagai perilaku curang, yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial masyarakat. Selain itu, dengan adanya Kantin Kejujuran diharapkan siswa semakin terbiasa untuk menghargai barang, yang bukan menjadi miliknya dengan tidak mengambil secara sembarangan dan tanpa dibenarkan," ujar Neng yang menjadi Kepsek sejak 2012 ini.

Kejujuran, kata Neng, harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, karena kejujuran merupakan modal utama bagi mereka, kita harus memberikan dan menyebarkan virus yang baik kepada mereka. "Kita tidak hanya mencari orang pintar saja, karena pintar kalau tidak jujur ya buat apa," ujarnya. Tuh kan, rupanya apa yang diucapkan Jakob Oetama sama dengan apa yang disampaikan Neng.

Kantin Kejujuran ditempatkan di lokasi strategis sehingga bisa kelihatan dari berbagai penjuru sekolah. (Foto: Gapey Sandy)
Kantin Kejujuran ditempatkan di lokasi strategis sehingga bisa kelihatan dari berbagai penjuru sekolah. (Foto: Gapey Sandy)
Kantin Kejujuran buka sejak jam 07.00 sampai 15.30 wib. Pengelolanya adalah seluruh siswa yang tergabung dalam ekstra kurikuler ROHIS (Rohani Islam). Sedangkan penanggung-jawabnya adalah dua guru bidang studi Agama Islam yaitu Sukarya S.Ag, M.Pd.I dan E. Suhendi S.Ag, MA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun