Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Siapa yang "Bejo" Mendampingi Joko Widodo

16 November 2017   14:59 Diperbarui: 16 November 2017   15:11 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENYAKSIKAN perhelatan Partai NasDem yang memperingati hari jadinya yang ke-6 di JI-Expo Kemayoran, Rabu malam (15 November) -- dihadiri Presiden Joko Widodo -- saya merasakan ada yang aneh sekaligus mengharukan.

Aneh, sebab dalam perhelatan itu, Presiden Jokowi diminta memukul gong untuk membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV NasDem, padahal Jokowi bukan ketua umum partai pengusung restorasi itu, penasihat pun bukan.

Hajatan yang berlangsung tiga hari itu apa pun argumentasinya hanya rapat. Bukan kongres. Hebatnya, seorang presiden yang membuka. NasDem pasti punya atau menyimpan udang di balik gong.

Mengharukan, sebab di hati para kader NasDem yang memadati Kemayoran -- panitia menyebut dihadiri 15.000 anggota partai dari seluruh pelosok Tanah Air --, Jokowi dirindukan  agar bersedia memimpin dan membangun negeri ini hingga tahun 2024.

Konkretnya, keluarga besar Partai NasDem -- mungkin juga mayoritas anak bangsa ini -- menginginkan Jokowi melanjutkan pekerjaan yang sudah dilakukan.

Saya pikir motif mayoritas anak bangsa ini, termasuk NasDem, bukan untuk memberikan kekuasaan layaknya raja kepada Jokowi, tetapi semata-mata agar Jokowi berkenan menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) bangsa ini.

Melihat performa yang selama ini diperlihatkan Jokowi sejak ia terpilih menjadi presiden, lelaki kurus ini lebih banyak berperan sebagai pelayan daripada seorang presiden, apalagi penguasa.

Partai NasDem dan rakyat ingin bersama Jokowi agar Indonesia bisa naik kelas, bahkan lulus dengan cumlaude.

Jokowi telah membuktikan asa rakyat itu dengan terus bersemangat bekerja, bekerja dan bekerja. PR bangsa yang belum sempat dikerjakan para pendahulu, langsung diselesaikan Jokowi hingga tuntas.

Dilatarbelakangi kenyataan itu, bisa dipahami jika Partai NasDem bersehati mengusung kembali Jokowi sebagai calon presiden untuk periode 2019-2024. Partai ini bahkan bertekad menjadi "Benteng Jokowi" yang mereka populerkan dengan sebutan "Bejo" (beruntung).

Persoalan kemudian, sebagaimana pernah saya tulis di Kompasiana beberapa hari lalu, siapa yang bakal mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden? Ini menarik, sebab sejumlah nama (tokoh) telah disebut-sebut seperti Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani, Tito Karnavian, bahkan Budi Gunawan (BG). Isu yang berkembang di luar, BG bakal digadang-gadang PDIP untuk dipasangkan dengan calon presiden (entah siapa kita tidak tahu: mungkin Jokowi, mungkin pula bukan Jokowi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun