Mohon tunggu...
Ganaya Zabila
Ganaya Zabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo Aku Ganaya Zabila

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menari di Tengah Hujan

2 Desember 2023   18:16 Diperbarui: 2 Desember 2023   18:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menari di tengah hujan
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, hiduplah seorang remaja bernama Dita. Ia tumbuh dalam keheningan desa yang tenang, tetapi hatinya penuh dengan semangat untuk mengejar mimpinya. Dita memiliki bakat menari, dan hujan adalah sumber inspirasinya.

Suatu hari, desa itu dilanda hujan deras. Tetesan air turun dengan gemericik yang lembut, menciptakan tarian air di atas tanah kering. Dita, tanpa ragu, melangkah keluar dari rumahnya. Mengenakan pakaian sederhana, ia mulai menari di tengah-tengah hujan. Langkahnya yang ringan dan gerakannya yang lembut seperti menyatu dengan irama hujan yang berdentum.

Ceritanya dimulai saat Dita masih kecil. Ayahnya, seorang petani, sering mengajaknya bermain di tengah sawah. Di sana, Dita belajar merasakan kelembutan tanah basah di bawah telapak kakinya. "Hujan adalah anugerah, Dita. Ini adalah nyanyian alam yang bisa kita nikmati," kata ayahnya sambil tersenyum.

Saat Dita mulai menari di tengah hujan, warga desa terpesona melihat keindahan gerakannya. Namun, tak semua orang memahami mimpinya. Beberapa menganggapnya aneh, bahkan beberapa temannya menyindirnya. Namun, Dita tetap bersinar seperti tetesan hujan yang memantulkan cahaya matahari.

Pada suatu hari, seorang guru tari melihat bakat Dita. Ia memutuskan untuk membantu mengasah kemampuan tari Dita. Pelatihan yang intensif dimulai, dan Dita semakin mencintai tari sebagai ekspresi dirinya. Ia menemukan kebahagiaan dan kepuasan di setiap gerakan tari yang diciptakannya.

Namun, seperti badai yang datang tanpa diduga, ujian hidup pun datang menghampiri Dita. Ayahnya jatuh sakit, dan kondisinya semakin memburuk. Dita merasa putus asa, tetapi kemudian ia teringat kata-kata ayahnya, bahwa hujan adalah anugerah. Dita menari di tengah hujan, memohon agar ayahnya bisa pulih.


Malam itu, hujan turun dengan lebatnya. Dita menari dengan penuh emosi, membiarkan air hujan mencuci setiap kekhawatiran dalam hatinya. Keajaiban terjadi, dan ayahnya mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Desa itu menyaksikan keajaiban dari tarian Dita di tengah hujan yang memohon kesembuhan.

Amanat dari kisah Dita adalah bahwa keberanian untuk mengejar impian dan tetap bersinar di tengah badai kehidupan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan. Hidup ini seperti tarian di tengah hujan, kadang-kadang kita harus menari meskipun ada cobaan. Dan, seperti hujan yang memberikan kehidupan pada tanah, setiap perjuangan kita akan memberikan makna baru dalam hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun