Mohon tunggu...
Idah Galuh Ayu S.
Idah Galuh Ayu S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan INternasional Universitas Sebelas Maret

Menyukai literasi dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Klub Literasi Sekolah sebagai Representasi Aksi Edukatif Program MBKM

30 November 2022   08:36 Diperbarui: 30 November 2022   08:38 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          

           Nabila Zahra Putri dari SMA Negeri 1 Bengkulu Utara membacakan puisinya dalam rangkaian kegiatan penutupan Klub Literasi Sekolah pada Selasa (22/11/2022) yang digelar secara daring melalui Zoom meeting. Klub Literasi Sekolah di bawah naungan SEAQIL (SEAMEO QITEP in Language) ditutup setelah tiga bulan lebih penerjunan mahasiswa yang berperan sebagai mahasiswa pendamping dalam kegiatan meningkatkan literasi di sekolah-sekolah. Kegiatan ini memberikan fasilitas kepada siswa-siswi yang ingin belajar lebih dalam mengenai beberapa aspek literasi, di antaranya jurnalistik, puisi, debat, orasi, cerita pendek, dan bercerita. Menyasar SMP dan SMA Indonesia yang beroperasi di dalam negeri bahkan luar negeri, sekolah yang dirangkul oleh SEAQIL melalui KLS tersebar di berbagai penjuru Nusantara dan diasporanya.

            Klub Literasi Sekolah diawali dengan ToT (Training of Trainees) kepada mahasiswa pendamping sesuai peminatan yang dipilih. Materi disampaikan oleh praktisi dan perwakilan SEAQIL, guna meningkatkan kompetensi mahasiswa pendamping. Setelah selesai, mahasiswa pendamping ditempatkan ke masing-masing sekolah, penempatan ini bersifat lintas provinsi untuk kegiatan daring, dan sesuai domisili terdekat untuk kegiatan luring. Dalam penerjunan tersebut, mahasiwa pendamping diminta untuk mengajar dan mendampingi siswa-siswi dengan materi-materi yang sebelumnya telah diberikan dalam ToT selama 14 pertemuan wajib dan beberapa pertemuan tambahan seperti pertemuan asynchronous untuk sesi konsultasi, hal ini tentu dilakukan atas kerja sama dengan guru pendamping dari masing-masing sekolah. Tidak hanya itu, peserta juga dituntut untuk menghasilkan produk atau karya akhir sebagai bentuk konkret dari KLS. Dalam peminatan jurnalistik misalnya, peserta dapat membuat majalah sekolah yang berisi artikel hasil karya sendiri, hingga karya lain seperti podcast.

            Berdasarkan evaluasi yang disebarkan melalui kuisioner, sebanyak 71,4% peserta yang menjadi tanggung jawab penulis merasa sangat puas dengan kegiatan KLS secara keseluruhan. Mereka berpendapat bahwa KLS memiliki relevansi yang cukup besar bagi minat mereka, karena memberikan pengetahuan baru dan keterampilan seperti menulis hingga public speaking. Akan tetapi, banyak yang menyayangkan kegiatan mereka dilakukan secara daring, sehingga terjadi beberapa keterbatasan yang mengurangi efektivitas dan interaksi.

            Berdasarkan pengamatan penulis, minat literasi di Indonesia sudah cukup tinggi, namun yang sering menjadi kendala adalah ketidakmerataan akses serta daya beli yang rendah terhadap produk-produk literasi, sehingga hal ini menghambat masyarakat Indonesia untuk menunjukkan minatnya terhadap literasi, sehingga minat yang terlihat pun rendah. Meskipun begitu, minat yang tinggi belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan literasi masyarakat, khususnya siswa-siswi yang seharusnya mendapat pembekalan cukup, supaya dapat melestarikan dan memajukan literasi di Indonesia. Untuk itu, beberapa hal yang dibutuhkan dalam mengupayakan peningkatan kemampuan literasi ini dikemas oleh SEAQIL melalui kegiatan KLS, dengan berorientasi kepada kemampuan krusial untuk mencapai kecakapan abad-21 seperti berpikir kritis, berkolaborasi, bertindak kreatif, dan berkomunikasi. Harapannya, KLS dapat menjadi penyokong untuk tujuan bersama tersebut, dengan mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya poin ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, dalam kegiatan literasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun