Mohon tunggu...
Galih AnggiVadia
Galih AnggiVadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, saya mengambil program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, sekarang saya sudah semester 6. Saya mendaftar disini dikarenakan saya juga suka atau hobi dalam menulis, saya juga menyukai dunia olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Hari Raya Idulfitri

22 April 2023   08:40 Diperbarui: 22 April 2023   09:07 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari raya yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Sejarah hari raya ini memiliki akar yang sangat dalam, dimulai dari zaman Rasulullah SAW hingga saat ini menjadi perayaan yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Hari Raya Idul Fitri awalnya dirayakan oleh suku Anshar sebelum Islam datang, yang disebut sebagai "Yaum al-Fitr" atau "Hari Raya Makanan". Namun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau memerintahkan umat Islam untuk merayakan Yaum al-Fitr dengan cara yang berbeda. Beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, lalu pada hari pertama bulan Syawal, umat Islam merayakan Idul Fitri dengan cara berdoa, bermaaf-maafan, dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.

Dalam sejarah Islam, Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan pada tahun 624 Masehi, setelah kemenangan umat Islam dalam pertempuran Badar. Kemenangan tersebut menjadi momen yang sangat penting bagi umat Islam dan membuat Rasulullah SAW menginstruksikan umatnya untuk merayakan Idul Fitri sebagai bentuk syukur atas kemenangan tersebut.

Selain itu, Hari Raya Idul Fitri juga memiliki makna sosial yang sangat penting dalam Islam. Selama Hari Raya Idul Fitri, umat Islam berkumpul dengan keluarga dan kerabat, saling memaafkan, dan mempererat tali silaturahmi. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang lain, terlebih dengan keluarga dan kerabat.

Hari Raya Idul Fitri juga menjadi momen di mana umat Islam memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, baik dalam bentuk uang maupun makanan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang pentingnya berbagi dengan sesama, terutama kepada yang membutuhkan.

Dalam perkembangannya, Hari Raya Idul Fitri menjadi perayaan yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, dengan tradisi yang berbeda-beda di setiap daerah. Namun, makna dan pesan dari Hari Raya Idul Fitri tetap sama, yaitu sebagai momen syukur atas nikmat Allah SWT, saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi, serta memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.

Dalam kesimpulannya, Hari Raya Idul Fitri memiliki sejarah yang panjang dan makna yang sangat penting dalam Islam. Hari Raya Idul Fitri bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga momen untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan kasih sayang sesama umat manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun