Kehilangan Sang Frontman
Tragedi besar datang pada 24 November 1991, ketika Freddie Mercury meninggal dunia akibat komplikasi AIDS. Dunia musik berduka, karena kehilangan salah satu vokalis paling karismatik dan kreatif sepanjang masa. Setahun kemudian, pada 1992, digelar The Freddie Mercury Tribute Concert di Stadion Wembley, yang dihadiri banyak musisi papan atas sebagai penghormatan.
Meski kehilangan sosok utama, Queen tidak benar-benar berhenti. Brian May dan Roger Taylor tetap aktif bermusik. Pada pertengahan 2000-an mereka sempat tampil bersama Paul Rodgers. Sejak 2011, mereka menggandeng Adam Lambert, finalis American Idol, dan tampil dalam format Queen + Adam Lambert. Kolaborasi ini sukses besar, membuktikan bahwa musik Queen tetap relevan di telinga generasi baru.
Warisan yang Tak Pernah Pudar
Queen tercatat sebagai salah satu band rock dengan penjualan album terbanyak di dunia, mencapai lebih dari 300 juta kopi. Pada 2001, mereka resmi masuk Rock and Roll Hall of Fame. Lagu-lagu mereka masih sering diputar di stadion olahraga, film, hingga iklan.
Tahun 2018, film biografi Bohemian Rhapsody hadir di layar lebar, menceritakan perjalanan Queen dan kehidupan Freddie Mercury. Film ini meraih kesuksesan besar, baik secara komersial maupun kritis, bahkan memenangkan empat Piala Oscar.
Queen bukan hanya sekadar band rock. Mereka adalah fenomena budaya yang musiknya tetap abadi lintas generasi. Dari panggung megah hingga karya-karya yang terus dikenang, Queen telah menorehkan jejak emas dalam sejarah musik. Hingga hari ini, nama Queen identik dengan keberanian bereksperimen, energi panggung, dan lagu-lagu yang tak pernah kehilangan pesonanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI