Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan yang bertanggung jawab memberi pelayanan bagi kesehatan masyarakat. Setiap orang, terutama yang secara ekonomi sangat membutuhkan, patut dibantu oleh BPJS. Mereka perlu menjadi peserta dan memiliki kartu BPJS. Dan setiap kali berobat, mereka patut memperoleh bantuan.
Tapi seringkali, karena suatu kekeliruan atau kelengahan, banyak masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi yang terlewatkan dari bantuan ini. Mereka tidak memperoleh kabar dengan baik bahwa sebagai masyarakat Indonesia, pemerintah memberikan jalan atau layanan bagi kesehatan bagi orang-orang yang tak mampu seperti mereka. Kurangnya informasi ini membuat mereka menjadi takut berobat disebabkan biaya mahal.
Persoalan ketersisihan beberapa orang yang tidak mampu seperti mereka juga disebabkan oleh beberapa persoalan prosedur yang menurut mereka kadang agak rumit. Memang tak sedikit orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi juga sekaligus orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Pengetahuan mereka tidak tinggi. Berhadapan dengan sebuah prosedur yang sedikit rumit, mereka menjadi kebingungan. Situasi ini, sekali lagi, menjadi penghambat bagi lancarnya proses pelayanan kesehatan bagi mereka.
Situasi ini tentu sangat disayangkan. Orang-orang yang tak mampu secara ekonomi dan patut memperoleh pertolongan ini seharusnya menjadi target penting dari kerja-kerja lembaga kesehatan seperti ini.
Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), akan mengatakan segera menindaklanjuti kemungkinan-kemungkinan yang seperti ini. Di dalam masyarakat, kejadian-kejadian ini tidak boleh terus menerus terjadi. Orang-orang yang sepatutnya memperoleh bantuan kesehatan melalui pelayanan BPJS harus benar-benar memperoleh manfaat dari program ini.
Tentu saja yang akan dilakukan Puan Maharani adalah menghubungi direktur utama (dirut) BPJS untuk melihat atau mengenali langsung dari kasus-kasus yang terjadi di lapangan. Dia harus bisa mengumpulkan berbagai hal yang menyimpang dari ideal-ideal yang direncanakan sebaik mungkin BPJS. Tujuan-tujuan yang dirumuskan secara ideal itu harus benar-benar terlaksanakan dengan baik. Jika tidak sepenuhnya, setidaknya hal-hal yang menyimpang, yang tak ideal, atau yang tak sesuai diminimalisir.
