Mohon tunggu...
Galang Rizky Alfastra
Galang Rizky Alfastra Mohon Tunggu... MAHASISWA

Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Music

Sukatani Sebagai Simbol Ketimpangan dalam Kekuasaan

16 Mei 2025   15:05 Diperbarui: 16 Mei 2025   16:45 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Band Sukatani dibentuk pada awal Oktober 2022 oleh Alectroguy (Muhammad Syifa Al Lutfi) dan Twister Angel (Novi Citra Indriyati). Nama grup ini diambil dari sebuah desa, mencerminkan citacita mereka terhadap kehidupan yang lebih adil dan berdaulat. Nama tersebut juga memperkuat identitas agraris yang menjadi latar ideologis dan inspirasi utama mereka.

Sebelum terbentuknya band Sukatani pada tahun 2022, sang vokalis Novi Citra Indriyati yang kerap di sapa Twister Angel itu sudah mulai bermusik dari tahun 2013. Sementara sang gitaris, Muhammad Syifa Al Lutfi dengan nama panggung Alectroguy itu lebih banyak bergerak di balik layer sebagai Produser Musik. Seiring berjalannya waktu, mereka bertemu dalam komunitas dan kolektif yang bergerak pada isu Pertanian, Lterasi Jalanan, dan Politik tentunya. Dari pertemuan ini mendorong mereka untuk menyurakan keresahan sosial ke dalam bentuk music.

Band Sukatani sendiri memiliki genre music Pop Punk, mereka juga terinspirai oleh Band AnarkoPunk pada era 80an. Selain itu mereka juga memiliki ciri khas lain yaitu dengan logat Banyumasan dalam lirik-lirik lagu mereka. Bahasa local ini juga memperkuat pesan pribumi yang kontekstual, tema lagu mereka kerap menyentuh isu agraria, konsumerisme, kekuasaan serta perlawanan pribumi terhadap kaum Borjuis/Pemerintah.

Secara visual dan performative, Sukatani menjunjung semangat DIY (do-it-yourself) khas punk. Ciri khas mereka keitka perform adalah menggunakan topeng Belaclava berwarna cerah. Identitas desa dan aktivisme petani yang mereka bawa tidak hanya sebuah lirik, tetapi juga bagian estetika kolektif. Nama mereka mulai melejit ketika lagu Gelap Gempita dan Bayar Bayar Bayar booming pasca viralnya tagar #INDONESIAGELAP yang sering menggunakan backsound lagu tersebut.

Gelap Gempita mungkin dari segi lirik belum se sensitive lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar. Lagu ini mendadak booming pada bulan Februari 2025 kemarin, selain judul lagu yang sensitive lirik mereka yang sangat menyinggung soal kinerja Polri. Lirik lagu ini menggambarkan berbagai situasi di mana masyarakat harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan layanan atau menghindari sanksi tertentu.

Salah satu faktor utama yang membuat lagu ini kontroversial adalah liriknya yang secara eksplisit menyebutkan situasi-situasi yang dianggap sebagai bentuk pungutan liar. Tidak hanya itu, beberapa lirik lainnya juga semakin memperjelas kritik yang ingin disampaikan oleh Sukatani " Mau bikin gigs bayar polisi, Lapor barang hilang bayar polisi, Masuk ke penjara bayar polisi, Keluar penjara bayar polisi "

Bait-bait tersebut seolah menggambarkan bagaimana masyarakat kerap merasa harus mengeluarkan uang ekstra saat berurusan dengan pihak kepolisian, baik dalam hal administrasi maupun situasi lain yang seharusnya tidak memerlukan biaya tambahan. Lagu ini kemudian diakhiri dengan pengulangan kalimat.

Setelah lagu ini viral, berbagai pihak memberikan respons beragam. Beberapa mendukung band Sukatani, sementara yang lain merasa liriknya kurang pantas. Tidak lama setelah itu, band mengunggah video permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian. Dalam video tersebut, mereka menyatakan tidak berniat menyinggung pihak tertentu serta memutuskan menarik lagu dari semua platform digital. Pihak kepolisian sendiri menegaskan bahwa mereka menghormati kebebasan berekspresi selama dilakukan dengan bertanggung jawab.

Sebelumnya diberitakan, melalui unggahan di Instagram, Sukatani menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri. 

Permintaan maaf ini berkaitan dengan lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar", yang sempat viral karena liriknya menyebutkan "bayar polisi." Ironisnya, dalam pernyataan tersebut, gitaris Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy dan vokalis Novi Chitra Indriyaki alias Twistter Angel harus melepas topeng Kasus ini tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri tetapi juga diliput oleh beberapa media internasional. 

Mereka melaporkan bagaimana band Sukatani menghadapi kontroversi akibat lirik lagu mereka dan menyoroti kebebasan berekspresi di Indonesia. Kasus ini tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri tetapi juga diliput oleh beberapa media internasional. Mereka melaporkan bagaimana band Sukatani menghadapi kontroversi akibat lirik lagu mereka dan menyoroti kebebasan berekspresi di Indonesia.

detik.net.id
detik.net.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun