Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seminar 30 Jam Menggaet Million Dollar Man

10 Oktober 2011   06:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski hati saya selalu sedih saat mengantar anak periksa ke dokter tetapi saya mengambil beberapa hikmah; lebih menjaga kesehatan anak dimasa mendatang, kami menjadi lebih sabar antri dan memiliki lebih banyak waktu untuk membaca demi membunuh jemu. Apalagi di praktek dokter Jerman, mereka menyediakan beragam buku bacaan dari anak-anak hingga dewasa, majalah, koran, buletin dan newsletter (bahkan untuk edisi tergres sekalipun).

Suatu hari, kami berempat memasuki Wartezimmer (red: ruang tunggu). Karena ada di kota sebelah, sengaja kami datang 30 menit sebelum Sprechstunde Termine (red: jadwal pertemuan). Anak-anak mulai tenggelam dalam buku bacaan, saya membaca sebuah majalah NEON edisi Oktober 2011. Sebuah cover bergambar satu pasangan mengangkat berita ekslusive, 66 Fragen an die Liebe (red: 66 pertanyaan tentang cinta sebelum resmi mengikat pasangan) tersekat diantara jari jemari saya.

Disalah satu halamannya, mata saya terantuk sebuah artikel mini Xifan Yang tentang „In China lernen Frauen, wie man sich reiche Männer angelt.“ (red: Para wanita di China belajar tentang cara menggaet pria berkantong tebal yang baik dan benar). Halah, awalnya saya tertawa membaca judul tersebut tetapi setelah memahami isinya kepala saya mantuk-mantuk (red: manggut-manggut). Sak sir, tho (red: suka-suka orang). Dan menurut saya, seorang perempuan sebaiknya memang harus bisa membawa diri, cerdas dan menarik tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk pasangannya dan orang disekitarnya.

Fine. Mereka disebut Goldgräberinnen, atau para wanita pengumpul pundi emas. Para anggotanya rata-rata memiliki sebuah impian mendapatkan seorang lelaki yang setidaknya memiliki rumah dan mobil. Untuk itu, demi menggaet seorang pria milliondollarman, mereka berkumpul dalam sebuah seminar yang membahas cara-caranya.

Acara digelar di Peking, China. Ambisi para perempuan tersebut diorganisir dalam 30 jam kursus. Bagi yang berminat dipersilahkan memenuhi persyaratan administratif sebesar 2300 euro! Tak dijelaskan dalam artikel NEON tentang rincian total uang yang tergolong tinggi untuk kelas seminar.

Konversationstechnik (red: teknik membawa diri dalam percakapan), Persönlichkeitsentwicklung (red: teknik kepribadian) dan teknik make-up merupakan beberapa menu bekal keahlian yang dijadwalkan. Dengan demikian, para perempuan itu bisa mengerti karakter pria yang dituju dan bahkan menempuh segala cara (meski dengan berbohong) untuk mendapatkannya. Ups!

Seminar itu dihadiri 3000 peserta yang notabene pelajar, mahasiswa dan professional muda. Menurut tutor seminar Shao Tong, pendidikan ini hendaknya memberikan manfaat bagi para hadirin “das Beste aus ihrem Leben zu machen“ (red: tips mendapatkan saat terbaik dalam hidup).

Selanjutnya, beberapa peserta sudah mulai akrab dan bergerombol di suatu tempat. Sedangkan para pria lajang (beberapa diantaranya bujang lapuk) yang berminat untuk menjadi pasangan para wanita itu, diharuskan membayar bea sekitar 3500 euro demi mendapatkan ijin untuk mengenal salah satu dari mereka. Selanjutnya terserah masing-masing pribadi. Tertulis didalam artikel bahwa setidaknya 30 peserta seminar telah berhasil mendapatkan impiannya, pria milliondollarman.

Finally, apakah Anda tertarik mengikuti seminar ini jika diselenggarakan di kota terdekat? Bagaimana pandangan Anda tentang seminar semacam ini? I am married already and too late for such a seminar but anyway, I can’t wait until I read your opinion soon …

Sumber: terjemahan bebas majalah NEON edisi #10, Oktober 2011 (artikel „In China lernen Frauen, wie man sich reiche Männer angelt.“).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun