Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

7 Manfaat Ajari Anak Cari Uang di Kinderbörse

8 Maret 2016   23:36 Diperbarui: 9 Maret 2016   13:12 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kinderbörse. Kinder, anak-anak dan Börse, bursa. Bursa yang menyediakan kebutuhan anak-anak dari kepala sampai kaki. Di Jerman, itu biasa disebut juga Kinderflöhmarkt (Flöhmarkt, pasar barang bekas).

Kegiatan tersebut biasa digelar minimal tiap dua tahun sekali, menjelang musim semi dan menjelang musim dingin. Kadang diadakan pada hari Jumat sore-malam, seringkali Sabtu pagi atau sore. Ada yang 1,5 jam, 3 jam atau dari pagi sampai malam. Tempatnya ada yang di dalam ruangan, ada yang di luar ruangan. Tergantung cuaca dam musimnya.

Nah, tahun kemarin, anak-anak sudah rewel. Mereka ingin meniru teman-teman sebaya yang jualan barang bekas untuk mendapatkan uang saku. Anggukan saya melegakan hati gadis-gadis kecil, anak kelas I dan IV SD. "Janjiii ... tahun depan yaaaa".

***

Tahun berganti. Eeeealah ... Saya kira lupa, ternyata tidak. Tahun ini, mereka menagih janji. Padahal baju yang sudah tidak terpakai sudah diberikan pada teman-teman dan sebagian lagi masuk kontainer palang merah. Jualan apa donggg?

Ya, sudaaaah. Satu hari sebelum hari H, saya nekat telpon panitia, wow .. anak-anak tidak dikenai uang meja (5€) untuk menjual barang-barangnya.

Sippp. Kami sudah mengumpulkan mainan apa saja yang akan mereka jual. Kereta api Barbie, Rumah Barbie, kapal pesiar Barbie, istana little Ponny,  meubel Little Ponny, Little ponnies, mobil-mobilan, boneka, beragam helm, tenda,  ...

Biar tidak dingin, saya siapkan karpet mini untuk mereka berdua.  Tak lupa, dua peti kecil untuk menyimpan uang. Isinya uang receh untuk kembalian. Itu uang yang mereka tabung untuk dimasukkan ke bank pada hari menabung anak (Kinderspartag), akhir Oktober. Saya wanti-wanti, kemanapun mereka pergi, kotak uang harus dibawa. Tanggung jawab! Maklum, mereka juga mau lihat-lihat stand lain kali ada yang tertarik dan butuh dibeli.

Namanya ibuk-ibuk... camilan dan minuman tentu sudah siap untuk mereka. Biar tidak kelaparan. Mesakke. Haha ... geli melihat mereka menata sendiri dagangannya, serapi mungkin atau kalau ada orang beli sambil jongkok dan ada proses tawar-menawar terlihat di sana. Untung sudah diajari matematika tentang uang euro (kertas dan koin). Kok, kayak dolanan pasaran jaman saya kecil dengan pasir, daun, bunga, kreweng dan tanah! Bedanya, anak saya jualan barang betulan, di pasar loak barang anak-anak. Duitnya juga asli.

Hoahhhh ... Tak terasa satu setengah jam sudah menunggu. Bursa harus ditutup. Kami masukkan barang yang mereka kemasi sendiri, ke bagasi mobil.

Setelah melihat catatan apa yang dijual dan dihitung, mereka mendapatkan 12,50 € (setara Rp 180 ribuan). Karena yang jualan dua anak, ya dibagi. Haha ... nggak banyak tapi mayan. Senangnya melihat wajah mereka yang ceria, mendapatkan uang dari jerih payah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun