Saat jadi narsum dalam Kotekatalk-243, aku berada di Semarang. Moderator, mbak Siti Asiyah berada di Jerman. Bagai bumi dengan langit. Aku menikmati syahdunya sore di Indonesia, mbak Siti masih segar dari bangun di Jerman.
Aku sudah siap dengan kebaya hitam harga Rp 150.000 yang aku beli dari Pasar Mangga dua. Asyik banget pakai baju kebaya instan; nggak perlu beli kain, nggak perlu ngukur, nggak bayar mahal, nggak usah ribet desain sudah jadi.
Kursi rotan ibu yang biasa digunakan untuk dede atau mandi matahari, aku pakai. Ibu terbaring di kasur ruang tamu. Sembari menunggu semua peserta siap, aku menata kerangka apa yang akan aku ceritakan. Iya, tema tentang 3 kegiatan Koteka offline akan aku ceritakan, supaya ada viral-viralnya. Kotekaction3 di Jalan Seroja dengan komunitas Satu Atap untuk berbagi 25 paket tas berisi sikat gigi dan kawan-kawan untuk anak-anak yang kurang beruntung. Lalu Kotekaction4 di cafe Bento di Tembalang bersama Komunitas Gandjel Rel, berbagi tentang informasi "Banyak Cara Menuju Jerman" dan Kotekaaction5 di Pondok Boro bersama Komunitas Rumpin Bangjo, berbagi baju bekas dan sabun cuci.
Nggak ada angin, nggak ada hujan, datang seekor kucing hitam. Dia mirip Hobby dan Ronny, kucing tetanggaku di Jerman yang sering menginap di rumah kami. Mereka menginap nggak kira-kira. Paling enggak sudah 5 tahun mereka menginap di rumah kami. Nggak hanya tidur, makan, minum, BAB sama BAK juga di rumah kami. Namanya juga hewan. Nggak sekolah jadi nggak ada aturan. Seenaknya saja. Sama kayak kucing di kampung aku dibesarkan itu. Aku beri nama Cemani, ya artinya hitam. Dia selalu datang meang-meong kalau lapar. Nggak pagi, nggak siang, nggak malam. Karena ibu takut kucing, aku nggak biarkan dia masuk rumah. Eh, dia tidur di karpet depan pintu. Yaoloh, setia banget. Kucing reinkarnasi siapa, ya.
Nah, waktu zoom sudah aku buka, aku sudah bilang kalau ia harus menjauh karena sebentar lagi acara zoom akan dimulai, dia nggak peduli. E, malah dia naik di kedua pahaku dan melongok-longok ke kamera HP yang aku pasang di atas kursi plastik. Kursinya mirip yang biasa aku temui di tukang jualan bakmi atau nasgor gerobak. Kursi plastik tanpa sandaran yang tengahnya bolong.
Acara Kotekatalk-243 dimulai, si kucing hitam tak juga mau pergi.
Sekarang aku sudah balik Jerman, aku rawat Hobby dan Ronny, eh kangen Cemani. Gimana, nih?(G76)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI