Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sembari Pulang Kampung, China Town Glodok Terlampaui

11 September 2025   19:53 Diperbarui: 12 September 2025   08:38 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya Kotekatrip-7 (dok.Gana)

Sebuah bangunan dengan pagar tinggi kami lewati. Melalui jerujinya, aku menilik bangunan di sana. Bagus. Karena pagar dikunci, masuknya lewat Sekolah Ricci di samping kiri.

Ketika berada di sana, aku tertarik dengan patung-patung yang dipajang. Di atas tembok tertulis "gereja Katolik St. Maria De Fatima, Porta Sancta." Di sebelah kanan, kulayangkan pandangan di mana ada sebuah taman dengan patung Bunda Maria berwarna biru.

Uniknya lagi, di kanan - kiri gedung itu dipajang patung Singa, seperti kebanyakan bangunan China yang aku temui sebelumnya. Perpaduan arsitektur yang tentunya unik, menurutku.

Sebelum meninggalkan gereja ini, pak Taufik banyak cerita tentang sejarah gereja. Dalam diam, aku menganggukkan kepala sambil memandangi sekitar gereja. Indonesia memang kaya bangunan tua yang sebenarnya menarik sekali untuk dikunjungi

Mumpung mbak Palupi nggak lupa bawa spanduk Koteka, kami foto bersama lagi dan lagi. Mbak Muthiah tampak kelelahan. Ia duduk di sebuah pojok, menunggu kami menghampiri dan melanjutkan untuk pergi. Tetap sehat selalu, mbak Mut.

Gedungnya merah menyala (dok. Gana)
Gedungnya merah menyala (dok. Gana)

Toasebio

Kaki-kaki kami belum juga lelah. Kami sampai di Jl. Kemenangan III no. 48 Jakarta Barat. Ada bangunan Toasebio milik yayasan vihara Dharma Jaya. Hati-hati sekali kami menyeberang jalan. Di gang sempit itu, kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.

Di Jerman, ada perbedaan kecepatan. Untuk gang sempit 30 km/jam. Di jalan utama 50 km/ jam. Di jalan luar kota di atas 70 km/jam. Di jalan tol bisa tanpa batas, kecuali di titik tertentu yang membolehkan pengendara dengan kecepatan 80, 100, 120 km/jam. Kalau tidak ada tanda artinya sampai kamu 250 atau 300 km/jam nggak masalah. Bisa? Hihihi...

Di Toasebio ini, pak Taufik menunjuk pada papan yang menerangkan tentang vihara. Dari gapura dengan hiasan dua naga, lampion dan bendera merah-putih saja tadi sudah keren. Aku makin tertarik menuju ke arah dalam. 

Rupanya ada jam operasional dari vihara. Dibuka setiap hari mulai pukul 06.00-19.00 WIB. Setiap malam Ce It/Cap Go pukul 06.00 - 21.00 WIB. Setiap Ce It/Cap Go pukul 06.00 -21.00 WIB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun