Pulau Mallorca! Kami tiba di sana pada hari natal. Pulau terbesar di gugusan Balearen itu tampak sepi? Ke mana, ya orang-orang di sana? Aku sering mendengar kehebohan ramainya pulau destinasi kebanyakan orang Jerman. Selain tempatnya bagus, udaranya hangat sekalipun di musim dingin, Mallorca hanya 2 jaman dari Jerman. Tujuan wisata yang murah meriah. Apalagi banyak orang Jerman yang pindah ke sana, khususnya di wilayah S'Arenal.
Pas malam tahun baru, kami memutuskan nggak makan di resto tapi masak di apartemen. Kami sudah belanja Paella dan ayam, tinggal masuk oven karena sudah dibumbui dari pabriknya. Makan malam berasa hangat dan nyaman. Baru dua jam sebelum malam pergantian tahun, kami ke Bier Koenig. Itu tempat orang Jerman nongkrong minum bir dan menikmati live music penyanyi Jerman. Ini Spanyol apa Jerman, sih?
Sebelum tepat pukul 00, kami menuju bibir pantai untuk melihat kembang api di kota. Dari kegelapan di atas pasir, pendaran cahaya dari bakaran mercon tampak memukau mata. Ahhh, lupa anggur ada di rumah!!!!
Kamipun kembali ke apartemen. Segera mengambil bungkus anggur, mencucinya dan kami bertemu di bawah meja. Kami berlomba-lomba memakannya di saat salah satu dari kami membunyikan suara lonceng dari HP. Kamipun tersedak dan cekikikan. Mana bisa mengunyah cepat-cepat? Buah anggurnya besar dan ada bijinya. Lain kali beli yang ukuran kecil dan seedless, ah. Yang berhasil melahap 12 butir anggur selama 12 kali lonceng adalah suami. Aku dan anak-anak kalah.
Adalah tradisi Spanyol "las doce uvas de la suerte" artinya "the twelve grapes of luck" alias "12 butir anggur pembawa keberuntungan. Kebiasaan memakan anggur pada malam tahun baru, tepat pukul 00. Tiap bunyi lonceng, orang melahap 1 butir anggur. Karena bunyi lonceng 12 kali, ada 12 butir yang harus dimakan. Itu menandakan peruntungan 12 bulan di tahun baru.
Konon, tradisi ini ada sejak 1895 dan popular tahun 1909. Itu muncul demi melariskan produk anggur lokal dan demi mengusir tukang sihir dan makhluk jahat yang ada.
Tradisi ini bisa dilakukan di rumah bersama keluarga setelah makan malam atau di alun-alun kota. Kondisinya selain disarankan dilakukan di bawah meja, juga memakai pakaian dalam warna merah, demi mengamini keberuntungan yang ingin diperoleh.
Lain ladang, lain belalang. Lain lubuk, lain ikannya. Setiap negara pasti memiliki tradisi yang tak sama. Tradisi orang Spanyol yang kami ketahui saat berkunjung dan mempraktekkannya ini adalah sebuah wawasan baru yang pantas kita ketahui.
Aku yakin, banyak tradisi tahun baru yang Kalian pernah lihat atau lakukan, seperti mandi di kali, mandi di danau atau makan jagung bakar, selain takjub memandangi pesta kembang api.
Semuanya adalah energi dan semangat menyambut tahun baru. Aura positif yang diusung menuju tahun baru tersebut semoga mampu membawa rejeki dan berkah bagi semuanya.
Selamat tahun baru! (G76)
