Begitulah, pintar secara IQ belum tentu secara EQ OK. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, butuh sosialisasi, butuh soft skills yang sangat berhubungan dengan bakat dan minat, bukan saja isi otak. Misalnya jujur, kreatif, loyal, supel, mampu bekerja dengan tim, pekerja keras, bertanggung-jawab dan masih banyak lagi.
Walaupun demikian, nilai di sekolah masih menjadi tolok ukur guru untuk memberikan penghargaan pada muridnya. Jadi kalau rajin tapi nilainya jelek, nggak bakal dianggap siswa yang sukses.
Sedangkan di dunia kerja, kalau seorang pekerja pandainya sundul langit tapi malas kerjaannya terbengkalai, diapun tidak akan mendapatkan penghargaan dari si bos. Jelas nggak bisa mendapatkan title the worker of the month atau the year, kan.
Nah, sistem Preise dan Belobungen di sekolah Jerman ini biasanya diberikan kepada murid karena dianggap memiliki catatan perjalanan selama satu semester yang bagus. Biasanya diberikan saat kenaikan kelas.
Preise dan Belobungen jika nilai raport dan kerjasama (dengan guru dan teman kelas) bagus atau sangat bagus. Ada tiga kategori penghargaan itu:
Preise (hadiah) bagi kelas 5-11:
- Patokan nilainya semua mata pelajaran 1,9 atau lebih bagus
- Nilai rata-rata mata pelajaran utama (Jerman, Inggris, Matematika) 2,0 atau lebih bagus
- Tidak ada nilai yang jelek (4 dan seterusnya)
- Tidak ada nilai mata pelajaran utama yang lebih buruk dari 3
Belobungen (kelas 5-7):
- Nilai rata-rata semua mata pelajaran 2,2 atau lebih bagus.
- Nilai rata-rata mata pelajaran utama 2,3 atau lebih bagus.
Belobungen (kelas 8-11):
- Nilai rata-rata semua mata pelajaran 2,3 atau lebih bagus.
- Nilai rata-rata mata pelajaran utama 2,4 atau lebih bagus.
Kalau dulu di sekolah saya, nilai bagus itu 8, 9, 10. Tetapi di Jerman justru berkebalikan. Nilai bagus tuh 1, 2. Tiga sudah termasuk rata-rata atau befriedigend. 4 bahaya dan 5, 6 alamat fail. Beda, ya? Makanya jangan bangga dan keras-keras bilang nilai raport kita dapat 9 semua, nanti dikira gila sama orang Jerman. Jelek, kok banggaaaa. Karena di Jerman nilai 9 itu keterlaluan, wong 6 saja sudah out.
Hadiah apa yang didapat?
Rupanya sama seperti zaman saya sekolah dulu. Hadiah dari guru biasanya adalah buku. Bedanya kalau dulu di kelas kami adalah buku tulis, di kelas anak kami kadonya buku bacaan. Sederhana sekali tapi bermanfaat. Itu saya yakin mampu menambah pengetahuan anak karena biasanya isinya bagus dan tentu, menggenjot minat baca anak. Dan lagi, menurut saya, namanya hadiah penghargaan, pasti beda derajatnya dengan buku dari beli sendiri karena bayar.