Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Maislabyrinth, Menyulap Kebun Jagung Jadi Obyek Wisata yang Aman di Masa Pandemi

10 Agustus 2020   05:53 Diperbarui: 10 Agustus 2020   17:19 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maislabyrinth atau labirin jagung di Nenzingen| Sumber: Channel YouTube Gaganawati Stegmann

Namanya ABG, jika kunjungan tidak dikemas dengan baik, pasti mereka tidak mau diajak. Artinya, itu akan memberikan kesempatan pada mereka leluasa untuk bermain dengan gadget. Sepertinya kurang sehat kalau terlalu banyak di dunia maya, mereka harus menyatu dengan alam, di dunia nyata.

Bertamasya ke Maislabyrinth

Itulah sebabnya, kami mengajak anak-anak pergi ke Maislabyrinth.

Apa itu Maislabyrinth? Mais artinya jagung. Labyrinth adalah labirin, jalur yang berliku-liku dengan jalan buntu. Konon Labirin dulu dipakai orang Yunani untuk mengurung Minotaur, monster bertubuh manusia berkepala banteng. 

Sekarang ini, labirin menjadi permainan yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Ingat Maze Runner? Seru, bukan?

Nah, labirin jagung rupanya tidak hanya ada di Amerika Serikat lho. Itu banyak ditemukan di seluruh penjuru Jerman, apalagi di daerah kami Blackforest. Ladang jagung yang disulap menjadi tempat wisata menjadi pilihan para petani yang biasa menjual hasil ladang berupa jagung, barangkali saja bisa menjadi usaha tambahan.

Maislabyrinth ini ada yang gratis, ada yang bayar. Tarifnya, kira-kira 5 euro atau Rp 85.000 untuk dewasa dan 3 euro Rp 51.000 untuk anak-anak. Jika gratis, selalu ada kotak sumbangan bagi para wisatawan. 

Terserah tamunya, mau donatur atau tidak. Jika niat, sembarang saja mau dimasukin berapa uangnya. Tidak ada paksaan di sana. Iya, bukankah menyumbang adalah masalah hati?

Oh, iya. Motif labirin di ladang kebun jagung itu macam-macam. Ada yang hanya berbentuk garis-garis, kata atau kalimat, gambar binatang, gambar manusia atau gambar tumbuh-tumbuhan. Lebih mantab dilihat dari udara. Pakai drone, misalnya.

Motif juga tergantung luasnya. Jika sangat luas, biasanya gambarnya menarik. Jika tidak begitu luas, gambarnya hanya berupa garis-garis. Mau pilih yang mana?

Tahun lalu, kami mengunjungi kebun labirin jagung yang ada tiket masuknya. Setiap keluarga diberi peta supaya tidak tersesat. Maklum, ladangnya maha luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun