Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kekuatan Radio Indonesia dalam Program "Julia Leischik" dari Jerman

10 Juli 2019   15:03 Diperbarui: 13 Juli 2019   01:12 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(thinkstockphotos.com)

Dari kejadian itu, saya jadi ingat dan kilas balik. Jaman saya siaran tahun 1996-2006, orang (muda sampai tua) masih tergolong antusias untuk mendengarkan radio, meski nggak seantusias jamannya presiden Soekarno. 

Banyak orang memanfaatkan jasa radio untuk bisnis, hiburan, dan entah apa lagi. Serasa hidup di dunia pelangi, deh, nggak mbosenin. Namun lambat-laun, seperti ada roh yang hilang dari radio. Generasi muda mulai meninggalkannya. Enakan youtube-an atau tiktok- an.

Julia membukakan mata kita bahwa rupanya di jaman menunduk ini, yang semua serba canggih, cepat nan maya, radio masih bisa  diandalkan. Sungguh membuat saya bangga pernah menjadi bagian dari dunia radio.

Jika saja tidak ada radio yang masih hidup di zaman modern di tanah air, tidak ada yang mendengarkan radio waktu Julia siaran demi mencari Iwan, atau nggak ada orang yang merespon radio, mana mungkin Iwan ketemu? Mana bisa seorang gadis yang mencari ayahnya bahagia? Ngimpi kali, yeee.

Julia boleh bangga kalau ia dan tim berhasil menemukan Iwan dari 250 juta penduduk yang tersebar di 17 ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Atau minimal dari 700 ribuan penduduk Denpasar.

Nah, bagaimana dengan Kompasiana? Masihkah menarik konsumennya seperti jaman awal-awal dulu? Masihkah punya kekuatan seperti jamannya menemukan keberadaan Gayus aka Pakdhe Kartono, kompasianer Cassanova yang bikin gempar dunia blog keroyokan kita ini? Bisakah jumlah view saat menulis di Kompasiana menanjak dan menggairahkan seperti dulu lagi? Ada ide? Semoga bukan hidup segan, mati tak mau. (G76)

Ps: Kompasiana, aku tetap padamu meski sering lemot dan error. Miss you much.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun