Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Salam" Reggae dari Ras Muhamad dalam Summer Jam di Cologne, Jerman

11 Juli 2018   19:20 Diperbarui: 14 Juli 2018   01:26 3115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RM (kiri) di Summer Jam 2018 (dok.Reggaeville.com)

"Greetings, the Rastaman a sing
Salam, salam, salam
Greetings, to each and everyone
Salam, salam, salam

 Anytime you meet a greet anyone
Whether it Namaste, Assalamu'alaikum
Know that Salam means "Peace unto you"
Salam, salam, salam

 Apa kabar kawan ku ucap rahayu
Marang konco kabeh cah bagus cah ayu
Semoga kedamaian terus menyertaimu
Bersyukur atas kehidupan yang benar
Dunia tak terbatas oleh hitam dan putih
Matahari bersinar ...."

Begitu potongan lirik lagu Ras Muhammad berjudul "Salam" yang berkumandang di panggung di danau Fuehlinger See, Cologne, Jerman. Koeln atau Cologne, kota yang terkenal dengan katedral menara kembar yang pernah dikunjungi Bruce Willis sekeluarga. 

Kota yang selalu jadi setting seri "Autobahn Polizei" hari Kamis, kisah polisi Semir dari Turki dan partnernya. Kota tempat saya pernah nari merak dalam sebuah pesta perkawinan akbar seorang teman lama.

Bersama TOKE dari Berlin (dok.Reggaeville.com)
Bersama TOKE dari Berlin (dok.Reggaeville.com)
Festival Reggae di Jerman dengan Guest Star dari Indonesia

Ups. Sebentar. Perhatikan lirik di atas. Meski ada bahasa campuran di sana termasuk bahasa Jawa seperti "Rahayu", penonton dari berbagai negara tetap saja goyang-goyang dan meneriakkan "Salam, salam, salam ..." sembari tangannya ke atas. Sama halnya dengan ibunda tercinta, duta besar RI untuk Budapest, Yang Mulia Dra. Wening Esthyprobo Fatandari, M.A. Duta besar yang saya kenal secara pribadi sebagai sosok yang humble, cantik, baik dan chic. Two thumbs up! Nggak ada duanya.

Melihat video yang dikirim bu dubes lewat Whatsapp saya, sangat tergambarkan  bagaimana duta reggae Indonesia dan keluarganya promosi Indonesia, njajah deso milang kori dalam summer jam ke-33. Prediksi penonton yang hadir adalah 80.000. Luarrr biasa, bukan. 

Menurut bu dubes waktu chatting, penampilan RM kali itu sebagai guest star dari penyanyi blasteran Indonesia-Jerman, Toke aka Marco Alexander. Pendaran buah kasih sayang pertemanan itu tampak juga pada show-show RM di Indonesia, di mana guest star nya Toke dari Berlin. Gantiaaaan, saling memberi-saling menerima. 

Ingat, kerukunan mereka berdua bisa disimak pula dalam lagu "Open the world." Bagi reggae lovers, pasti sudah tahu lagu itu dan siapa mereka. Yang belum, yuk, kenalan .... tak kenal maka tak sayang. Sayangilah artis negeri sendiri. Jangan hanya sayangi artis Korea.

Perhatikan lagu "Bambu keras" yang dinyanyikan mas RM di summer jam. Pssssst ...  sebenarnya itu dari kata Jamaica "Bumboclaat". Heyyy, penonton bahkan para penyanyi tentu saja kaget saat RM mendendangkan kata itu tapi memplesetkannya.

Barangkali karena kata dari bahasa Jamaica itu merupakan sumpah serapah kasar akibat reaksi atau ekpresi orang Jamaica yang kaget, marah, frustasi dan sejenisnya. Menggunakan kata itu, rupanya bisa bikin orang ditangkap polisi Jamaica. Waaaa, apa kata duniaaa?

Sebagai priyayi Jawa, mas RM cerdas berpikir dan menggantikannya dengan kata yang homofon, bunyi sama tapi  artinya beda. Aduhhh ... kayak beberapa anak-anak Jerman di kampung  kami, fasih banget ngomong sh**. Serem.

Mencontohlah mas RM. "No-no-no ... that is a dirty word. Please say bambu keras ... bambu keras. Everyone say bambu kerasssss!" Teriak mas RM di atas panggung. Dan para penyanyi dan penonton pun seperti sapi dicocok hidung. RM mengajari sesuatu yang baik. Sifat luhur turunan bangsa kita. Nggak mudah memang, tapi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Betul? Tosss!

Jadi model dadakan di Hungaria (dok.KBRI Budapest)
Jadi model dadakan di Hungaria (dok.KBRI Budapest)
RM Royal Clothing

Yang selalu menarik dalam penampilan mas RM di atas panggung adalah rambut rasta yang lebih dari 1 meter dan pakaiannya! Ada detil batik yang ia pakai di panggung. Bukankah batik tersebar di seluruh Indonesia?  Batik juga warisan Indonesia yang didaftarkan ke UNESCO pada tahun 2009.

Batik pula yang dipakai duta reggae kita yang pernah lama di Amrik itu dalam summer jam. Lihatlah topinya, kaosnya, hemnya, sepatunya ... awwww ... gemes! Yang di Indonesia pakainya produk ekslusif, merk luar negeri, yang di luar negeri pakainya aseli produk dalem negeri. Semoga ini menginspirasi kita semua, jangan malu pakai batik atau kebaya, dong. Eh, jangan-jangan ada orang Indonesia yang nggak tahu apa itu kebaya? Xixixi ... yaolohhh, bisa dibalang sandal.

Kompasianer, saat ini mas RM lagi getol mempersiapkan bisnis garmen dengan merk RM Royal Clothing. Hebat, ya, sadar fashion seperti sang bunda. Sebelumnya, mas RM sudah digaet dread bag batik untuk limited edition "Ras Muhammad." Tentu, dengan gambar mas RM di label, bukan gambar wanita seperti camay lhooo.

Eh, bagi yang belum tahu, mas RM jadi satu-satunya model laki-laki dalam peragaan busana tradisional Indonesia di Hongaria. Tepatnya di acara Panorama World Club Fashion Show di Millenium Center, Budapest pada 19 Mei 2018, yang menampilkan nama-nama desainer Indonesia seperti Itang Yunasz dan Poppy Karim. Sambutannya meriah.

Mas RM membawakan baju-baju koleksi pribadi yang mewakili adat Jawa, Bali, Kalimantan dan tentu, sentuhan reggae. Janjinya, fashion bukan bidangnya dan hanya dilakukannya demi mengangkat budaya Indonesia, jika misinya beda pasti nggak mau.

Nahhh, nyanyi pinter, joget mahir, lenggak-lenggok di catwalk  bisa pulak. Kalau saya punya anak seperti itu, alangkah senang dan bangga tak terlukiskan oleh kata-kata.

Perjalanan 11 jam Cologne-Budapest! Sugeng tindak.(dok.Dubes Wening)
Perjalanan 11 jam Cologne-Budapest! Sugeng tindak.(dok.Dubes Wening)
Self Financing

Etapi, membayangkan kerepotan secara materi dan imateri dalam sepak terjang mas RM selama ini di dunia musik, saya tanya bundanya. 

Rupanya RM self financing. Sayang sekali, kali itu, lagi-lagi, KBRI dan KJRI di Jerman belum sempat mendukung. Barangkali lain kali? Warum nicht?Setidaknya ada courtessy atau compliment yang didapat sang artis. Harus ada komunikasi dan informasi baik di masa mendatang. Saya kira itu sudah cukup untuk menunjukkan perhatian dan dukungan perwakilan negara RI di Jerman. 

Saya masih ingat pernah disambut, dijamu dan dikawal oleh staff KBRI Budapest atas arahan bu dubes, perwakilan nomor satu RI di Budapest. Itu kenangan yang seribu satu, mengingat saya bukan siapa-siapa, sedangkan mas RM adalah duta reggae Indonesia. Ia pantas menerima lebih dari yang saya pernah dapat. Saya, kawula alit.

Untung saja, berita baiknya, bu dubes mendapat ijin 3 hari dari pimpinan beliau, untuk mengantar mas RM dari awal sampai akhir acara. Tentu saja didherekke Karin, sekpri wisma KBRI yang setia dan koki muda Yogi Pratama, yang jago masaknya nendang. Anggota the dream team wisma KBRI Budapest.

Kehadiran ibu dubes yang juga ibunda RM, mengingatkan saya akan kehadiran Angela Merkel pada pertandingan-pertandingan internasional timnas Jerman. "Satu-satu, aku sayang ibu."

Kasih bunda sepanjang masa (dok.Dubes Wening)
Kasih bunda sepanjang masa (dok.Dubes Wening)
Padamu negeri (dok.Dubes Wening)
Padamu negeri (dok.Dubes Wening)
Sampai jumpa di Summer Jam 2019! (dok.dubes Wening)
Sampai jumpa di Summer Jam 2019! (dok.dubes Wening)
Album Satryo

Summer Jam berakhir, perjalanan dilanjutkan. Tercatat 11 jam 7 menit atau 1.145,2 km jarak yang harus ditempuh. Biasanya, saya hanya mampu pegang 2 jaman. Terlihat mas RM nyetir sambil nyamil Sandwich karena  check in jam 01.00 dini hari tapi harus check out jam 11 dari apartemen. Di sebelahnya, ada dik Yogi. Bu dubes dan dik Karin duduk di belakang, menikmati keindahan alam Jerman yang segera akan ditinggalkan.

Lantas, apa rencana mas RM berikutnya?

Yup. Manggung jalan terossss, begitu pula dengan pembuatan album. 

Sama halnya dengan album terdahulu, album terbaru atau keenam dari mas RM akan digarap oleh OneNess Record dari Munchen, Jerman. Judulnya "Satrya", yang nggak tahu bahasa Jawa, itu artinya "kesatria" atau "knight". 

Munchen sendiri adalah kota besar di Jerman yang sangat terkenal dengan Oktoberfest, pesta bir sampai pagi. Kota yang menawarkan kecantikan bangunan yang tua dan terawat. Top morkotob dan telah saya kupas dalam buku "Exploring Germany"

Selama penggarapan album itu, mas RM seperti setrika bolak-balik Budapest-Munchen-Berlin-Budapest. What an oversea album! Pasti nggak hanya rogoh kantong dalam-dalam tetapi juga tenaga dalam yang otot kawat balung wesi.

Makanya, dalam wawancara dengan reporter cantik Reggaeville.com yang juga dibagikan di youtube, RM mengaku juga kerjasama dengan the ganjaman. Ia disebutnya sebagai a nice man with a big heart.

Perbedaan album terdahulu dengan album terbaru itu menurut RM yakni banyak pengaruh dari beragam dunia. Yak, nggak hanya Jamaica, negara yang ia pernah singgahi. Pengalaman pribadi sebagai duta reagge Indonesia pun dimasukkan dalam album seperti meninggalnya sosok panutan dalam hidup, perginya sang kekasih hati dan hal-hal pribadi lainnya. 

Sisi Egar, iya, itu nama panggilan dari nama asli  Muhamad Egar aka RM. Kisi-kisi kehidupan yang sebenarnya dalam kehidupan seorang duta reggae Indonesia. RM juga manusia, punya rasa-punya hati. Kalau saya biasa mewek bombay kalau sedih, mas RM tinggal mak klepat ambil gitar mak jrennggg, tertulislah bait-bait lirik lagu.

Oh-oh, selain thema dan lirik berbeda, warna musik selain reggae ada juga seperti jazz, pop, hip-hop ada di dalamnya. RM sangat antusias mempersembahkan album terbaru segera, Maret 2019.

Sebelum itu, salah satu heartbreak song seperti "pretty girl issues", bisa Anda simak di show RM di Hungaria dalam waktu dekat. 

Catat, 16-22 Juli RM di Budapest! (dok.KBRI Budapest)
Catat, 16-22 Juli RM di Budapest! (dok.KBRI Budapest)
Tonton RM di Hungaria, 27 Juli nanti (dok.KBRI Budapest)
Tonton RM di Hungaria, 27 Juli nanti (dok.KBRI Budapest)
***

Bagaimana? Sudah banyak informasi tentang kiprah mas RM atas nama seni musik di Jerman?

Banyak inspirasi di sana yang bisa kita petik. Nggak usah nunggu ke luar negeri untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia. Mulailah di mana kita berada. Iya, di tempat Anda sekarang ini berada. Now or never!

Dan ketika sudah berada di luar negeri pun, jangan sampai kehilangan budaya dan identitas negara hanya karena kena imbas westernisasi dan nggak mau dibilang nggak cool atau kampungan. Halahhhh.

Saya yakin, dukungan dari masyarakat, diaspora dan perwakilan pemerintah RI sangat dibutuhkan  RM di manapun ia gelar reggae show. Jangan biarkan ia menjadi alone star, bintang yang bersinar tapi sendirian.

Terakhir dari Jerman, sugeng mengemban tugas mas RM. Tetaplah goyang dunia dengan suaramu yang mengindonesia. Salam, salam, salam! (G76).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun