Mohon tunggu...
Ngestu
Ngestu Mohon Tunggu... Lainnya - menulislah mumpung gratis

sometimes we let things go

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyayangi Kembali Bumi

22 April 2016   13:23 Diperbarui: 22 April 2016   13:44 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu kira-kira tanggal 11 april 2016, Pemerintah Malaysia meliburkan siswa sekolah dikarenakan cuaca panas yang ekstrem. Tepatnya seperti negara bagian Perlis dan Pahang suhunya bisa mencapai 37 derajat Celsius. Hal ini sudah beberapa kali terpaksa dilakukan dikarenakan selain akan menggangu kegiatan belajar mengajar juga guna melindungi kesehatan warganya.

Negara Malaysia tidak jauh bahkan sejajar dengan Indonesia. Peristiwa ini seharusnya memberikan informasi bahwa kita sebenarnya juga dan akan mengalami hal sama.

Oleh para ahli ini peristiwa alam ini  dikategorikan fenomena El Nino. Peristiwa ini bisa mengarahkan pikiran kita bahwa semakin hari bumi kita seakan mulai rapuh dan seakan tak berdaya. Kalau diibaratkan sebagai seorang nenek tua renta yang sudah sering sakit-sakitan. Bumi kita sudah tidak segar bugar seperti jaman dulu lagi. Dahulu masih cantik, banyak hutan yang hijau sehingga bau napasnya masih harum, enak kalau dihirup.

Bumi ketika masih muda terlihat sehat kulitnya tidak seperti sekarang sudah bopeng-bopeng karena menjamurnya bangunan dan pabrik bak penyakit kulit yang mengeluarkan bau yang tidak sedap lagi. Keringat dan air tawanya masih jernih dan bening tidak seperti sekarang keringatnya kotor bersampah, dan airnya menjadi tangisan dimusim hujan.

Sungguh kasihan sang nenekku yang namanya Bumi ini.

Marilah sayangi kembali Bumi kita ini. Biar diusianya yang tua ini dia tetap sehat dan sakit-sakitan. Buatlah sang nenek kita ini berbau harum kembali serasa umurnya muda kembali.

 

Selamat hari Bumi. I Love You nenek ku, Oh Bumiku sayang..

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun