Mohon tunggu...
Kurnia Muhammad
Kurnia Muhammad Mohon Tunggu... wiraswasta -

hanya gadis biasa yang menyukai secangkir kopi imut saat mengurai deretan kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Paksa Wanita untuk Berkomitmen!

7 Maret 2013   04:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, hubungan yang sehat adalah adanya sebuah ketulusan. Pure, tanpa paksaan baik secara internal (dalam diri) maupun eksternal (orang lain). Tak ada beban dalam menjalaninya. Ada rasa bahagia jika bertemu, bukan malah frustasi ataupun menyesal setelah bertemu. Hal ini berlaku untuk pria maupun wanita.

Wanita itu tidak rumit. Pria tahu wanita ingin dimengerti dan dipahami. Namun, tidak banyak pria tahu bagaimana cara mengetahui dan mengerti apa yang menjadi keinginan wanita. Hal inilah yang memberi kesan wanita sulit untuk dimengerti. Memang, pria tidak akan pernah mengetahui keinginan wanita jika wanita tidak mengkomunikasikan dengan bahasa yang jelas. Akan tetapi bukan berarti pria tidak memiliki cara untuk mengetahui keinginan wanita, bukan?

Sama seperti pria, wanita akan serius menjalani sebuah hubungan jika dia telah yakin dengan pria pilihan hatinya. Bahkan wanita tidak akan menampik jika dia mau menjalani sebuah hubungan yang berawal dari love at first sight. Dia tak peduli dengan fisik ataupun materi yang dimiliki oleh si pria, asalkan dia telah yakin dengan pilihannya. Ya, asalkan wanita yakin dengan pilihan hatinya, dia tak akan pernah peduli dengan apa yang ada dan dimiliki oleh pria. Jika ternyata pilihannya jatuh pada pria yang secara fisik oke ataupun berlimpah secara materi, itu akan dianggapnya sebagai nilai plus (berlaku untuk wanita yang bukan pencari harta karun).

Bagaimana jika seorang wanita belum siap untuk berkomitmen? Ini yang seringkali memberi rasa tidak tenang pada pria, juga wanita. Karena wanita belum mampu memberikan jawaban, maka si pria seringkali menanyakan bagaimana status hubungan selanjutnya. Tunangan? Ataukah keseriusan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan?

Hal ini adalah pilihan yang sulit untuk wanita. Jangan menambah beban pikirannya dengan sejuta pertanyaan yang sama! Justru akan semakin membuatnya menjauh dan menghindar. Biarkan dia berpikir lebih jauh tentang status hubungannya dengan Anda, wahai kaum pria. Jika dia diam, berarti dia belum siap untuk memenuhi keinginan pria dalam melanjutkan status hubungan yang lebih serius. Dan, jangan menanyakan lagi dan lagi. Itu adalah kecerobohan terbesar!!

Jika wanita telah yakin dengan pilihan hatinya, tanpa Anda tanya pun dia akan mengatakan bahwa Anda lah yang terbaik untuk dirinya. Atau, setidaknya untuk wanita pemalu, jika Anda menanyakan sekali tentang status keseriusan hubungan, dia tak akan menunda lama dari jawaban atas pertanyaan Anda. Karena sebenarnya jauh dalam lubuk hatinya, wanita tidak ingin kehilangan pria yang mampu membuatnya senyum-senyum sendirian saat membaca sms dari pria tersebut.

Wanita akan berpikir berlipat-lipat ganda dari pria, saat menentukan pendamping hidupnya. Wanita yang baik tentu menginginkan pria yang baik pula. Baik akhlaknya, ilmunya, maupun cara menyampaikan keinginan untuk menjalin keseriusan dalam sebuah hubungan. Karena status hubungan bagi kebanyakan wanita bukan sekedar untuk memperlihatkan di depan orang lain bahwa dirinya telah laku, bukan!! Namun lebih kepada kebahagiaan yang didapatkannya.

Kebahagiaan memang relatif. Oleh karena itu, hanya wanita sendiri yang mengetahui kadar kebahagiaan untuk dirinya. Jika wanita merasa tidak atau belum cocok dengan pria yang menanyakan tentang keseriusan hubungan, tentu dia tak akan menjawab “YA” secara gamblang dan langsung. Alasannya? Jelas, wanita tidak ingin menggadaikan kebahagiaan dengan pria yang belum dirasa cocok dengannya.

Wanita akan memilih single daripada diributkan dengan sejuta pertanyaan tentang status hubungan yang membuat isi kepalanya ingin meledak. Ketahuilah wahai kaum pria, wanita juga memiliki beban yang tidak sedikit, sama seperti kaum pria. Jika ditambah dengan sejuta pertanyaan yang sama dan belum mampu untuk menjawabnya, tentu dia akan stres. Ingat, wanita lebih mudah stres dibanding kaum pria.

Jadi, bersabarlah wahai kaum pria. Sekali lagi, jangan menghujani wanita dengan sejuta pertanyaan yang sama. Karena bagaimanapun juga, wanita siap berkomitmen jika dan hanya jika telah yakin oleh pilihan hatinya. Kalau dia masih ragu untuk menjawab YA, artinya dia belum yakin dengan Anda. Dan wanita tak akan pernah memaksa pria untuk menunggu jawaban darinya. Jika memang pria merasa tak sabar, tidak ada larangan dari wanita untuk mencari dan menemukan wanita lain.

Namun bukan berarti wanita yang belum siap berkomitmen tidak memiliki keseriusan untuk menjalin hubungan! Justru karena dia tidak ingin main-main dengan keputusannya, dia berpikir lebih jauh demi kebahagiannya di masa mendatang. Percayalah, sebagian besar wanita akan merasa bahagia jika dia mendapatkan pria yang bukan hanya mencintainya, namun juga dicintainya. Hapuslah konsep mengenai ‘lebih baik dicintai daripada mencintai’. Meskipun Anda sebagai kaum pria sangat mencintainya percuma saja jika wanita tidak mencintai Anda. Dan, jangan pernah memaksa wanita untuk mencintai apalagi berkomitmen pada hubungan yang Anda inginkan. Sungguh, ini akan sangat menyiksa batin wanita, bukan malah bangga dan bahagia karena dicintai.

Semoga, bisa menjadi bahan renungan untuk siapa saja, pria ataupun wanita yang telah siap maupun belum siap memiliki komitmen dalam sebuah hubungan.


Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun