Mohon tunggu...
Gading Nashriah
Gading Nashriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Manajemen dan Adm Logistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mahasiswa KKN Tematik Undip Memperkenalkan Sistem PDCA (Plan-Do-Check-Action) sebagai Metode Pemecah Masalah di Griya Sampah

27 Mei 2022   00:06 Diperbarui: 27 Mei 2022   00:08 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Griya Sampah Jabungan. Ilutrasi Dokumen : DokPri.

Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) dipopulerkan oleh W. Edwards Deming pada tahun 1950-an merupakan sebuah metode yang iteratif terjadi bergulir terus-menerus dengan 4 tahap proses yaitu Plan-Do-Check-Action). 

Dalam proses tersebut hasil dari silus PDCA akan menjadi masukan untuk siklus berikutnya agar dapat mendeteksi penyebab kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan tersebut dalm proses selanjutnya. 

Pengulangan siklus tersebut akan meningkatkan pengetahuan tentang suatu hipotesis serta akan lebih mendekatkan kepada tujuan organisasi, dalam konteks peningkatan kualitas operasi dan pencapain kinerja sebuah organisasi.

Empat tahapan dalam siklus PDCA yaitu Plan (perencanaan), Do (ekseskusi dan implementasi), Check (evaluasi dan validasi) dan yang terakhir Action (standarisasi). 

Fungsi utama sistem PDCA yaitu mengusulkan perubahan jika terjadi stagnan pada sebuah organisasi maupun bisnis, menerapkan perubahan yang signifikan, mengukur hasil perubahan, mengambil tindakan yang tepat, mengendalikan dan sebagai media pemecah masalah.

Sistem PDCA ini memiliki beberapa keunggulan seperti :

  • bersifat fleksibelitas yang artinya sistem ini dapat diterapkan dan digunakan oleh organisasi, bisnis, dan perusahaan.
  • Plan Do Check Act tidak hanya dapat diterapkan dalam sebuah organisasi tetapi juga dalam manajemen perubahan, pengembangan produk dan manajemen sumber daya.
  • Sistem PDCA mudah dipahami oleh siapapun.
  • Dengan menerapkan sistem PDCA akan menghemat biaya dikarenakan tidak perlu mengeluarkan uang.
  • Penerapan sistem PDCA yang simple.

Griya Sampah terletak di desa Jabungan RW 06, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Griya Sampah merupakan tempat pembudidayaan maggot warga Jabungan RW 06 bersama Mahasiswa KKN Tematik Undip. 

Dengan memanfaatkan rumah kosong yang ada di lingkungan desa,  warga jabungan dan mahasiswa KKN Tematik Undip bekerjasama untuk memperbaiki dan mengubah rumah tersebut sebagai tempat budidaya maggot. 

Budidaya maggot ini bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di desa Jabungan mengenai persoalan sampah dimana maggot tersebut akan memakan sampah rumah tangga warga jabungan untuk mengurangi penumpukan sampah.

Proses pembersihan Griya Sampah. Ilustrasi Dokumen : DokPri.
Proses pembersihan Griya Sampah. Ilustrasi Dokumen : DokPri.

Proses perbaikan Griya Sampah. Ilustrasi Dokumen : DokPri.
Proses perbaikan Griya Sampah. Ilustrasi Dokumen : DokPri.
Dalam proses perencanaan Griya Sampah mulai dari proses pemilihan tempat, tahap pembersihan, tahap pembangunan, tahap pembuatan kandang lalat, hingga siap digunakan dalam prosesnya tentu terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaanya tetapi hal itu dapat teratasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun