Mohon tunggu...
Gabryna Auliya Nugroho
Gabryna Auliya Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Gabryna

Currently Lecturer at Soil Science Department, Agriculture Faculty, Brawijaya University. Malang, East Java.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perdana Menghadapi Typhoon Nepartak di Taiwan

10 Juli 2016   17:18 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:14 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramai dibahas di TV, digital newspaper dan media sosial bahwa akan ada Typhoon Nepartak menghantam Taiwan pada Hari Jumat 8 Juli 2016 lalu. Bagi para penduduk Taiwan, kasus ini agak aneh karena biasanya storm month (bulan badai/typhoon) adalah akhir summer yakni Agustus-September. Dengan hal ini pun semua penduduk Taiwan sadar bahwa green house effect dan global warming berwujud nyata pada kehidupan sehari-hari. Dosen saya pun meliburkan semua mahasiswanya dari lab dan menyuruh untuk mempersiapkan makanan sebanyak mungkin dan be safe. Selain itu, International Affair di kampus saya pun mengirimi email pada setiap mahasiswanya untuk memberikan peringatan.

dokpri
dokpri
Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara-negara di Asia Timur menjadi langganan typhoon di setiap tahunnya pada musim panas. Angin mengarah mulai dari Filipina, menuju Taiwan, China, Jepang, Korea. Tidak semuanya akan dilewati pusat typhoon, namun pengaruh anginnya akan terasa di negara-negara tersebut. Ada yang bertanya, "Apakah nanti akan ada typhoon susulan lagi?" Bukan susulan, sih, cuma akan ada typhoon lagi dengan nama yang berbeda. Karakteristik yang berbeda dan efek yang berbeda. ^^

Yeah, now, I just survived from my first tyhoon in Taiwan. Typhoon Nepartak.

Typhoon Nepartak yang mengarah ke Taiwan dan China Timur. Sumber : NASA.
Typhoon Nepartak yang mengarah ke Taiwan dan China Timur. Sumber : NASA.
Typhoon Nepartak ini adalah typhoon kategori 5 (kategori kerusakan paling tinggi) dengan kecepatan angin hingga 263 Km (163 miles) per jam. Typhoon in dikenal mampu membuat suatu wilayah menjadi lumpuh dan "has a severe damage". Menurut Kementerian Pertahanan, telah dikerahkan 31.000 tentara siaga untuk menghadapi typhoon kali ini. Typhoon ini terjadi di Hari Jumat (8/7) sejak pukul 5 AM hingga pukul 2 PM. Pusat Typhoon Nepartak tahun 2016 ini adalah Provinsi Taitung. Maka dari itu, saat ini pasca badai, korban paling banyak dan kerusakan paling hebat terjadi di Taitung.

Sebelum typhoon, saya dan teman-teman dari PPI NPUST Taiwan sudah membaca dan saling mengingatkan tentang detail typhoon yang akan datang. Banyak sekali website yang memberikan informasi. Jadi, sebagai mahasiswa asing di sini, kita dituntut smart, aware, siap dan tenang menghadapi bencana. Salah satunya adalah rajin-rajin memantau website BMKG versi Taiwan, yakni Central Weather Bureau. 

Hari itu saya tidur di lantai dua asrama kampus. Dengan demikian saya bisa melihat dengan jelas bagaimana kencangnya angin hingga mematahkan ranting-ranting dan pohon, bagaimana bergoyangnya pohon-pohon di fakultas lain, bagaimana awan hitam datang hingga burung-burung yang terbang kebingungan. Meskipun terjadi di pagi hingga siang hari, matahari tak sedikit pun bertamu ke daratan ini. Rasa syukur datang ketika melihat video-video pada hashtag #typhoonnepartak di instagram. Ternyata di provinsi tempat saya tinggal ini typhoon-nya terhitung kalem. Hehe. Ternyata banyak sekali video live report dari Provinsi lain yang jauh lebih parah di instagram. Allahu Akbar.. Alhamdulillah.... Semoga yang berada di Taitung dipermudah dan diberikan keselamatan. Aamiin.

Dikarenakan Taiwan sering mengalami bencana typhoon, maka seluruh bangunan, tipe peringatan, mitigasi bencana dan pengurusan pasca bencana telah tertata sangat rapi dan membuat penduduk nyaman. Bapak-Ibu yang akan menyekolahkan anaknya ke daerah Asia Timur tidak perlu khawatir dengan bencana ini karena Pemerintah Taiwan telah memberikan upaya terbesar bagi penduduk lokal dan mahasiswa internasional untuk keamanan mereka. Adapun dari cerita-cerita sebelumnya, yang menjadi korban terkadang adalah penduduk atau mahasiswa yang membandel, karena pemerintah telah memberikan warning besar-besaran dan detail sehingga membuat pemerintah tidak dapat disalahkan bila terjadi sesuatu yang fatal. Namun, Allahua'lam..

Di dormitory NPUST sempat terjadi mati lampu, air mati, air dispenser mati, wifi mati (perlu banget disebut hehe), dan sinyal HP yang mati (sepertinya tower-nya ambruk). Pukul 3 siang (meskipun masih gerimis), saya dan salah seorang teman yang sama-sama kelaparan :D. Kami berangkat mencari makan dan minum keluar gate kampus. Di sepanjang perjalanan, kami pun kaget melihat betapa porak porandanya pepohonan di kampus kami. Alhamdulillah, meskipun begitu semua bangunan yang anti gempa dan anti badai tetap berdiri kokoh.

Sumber : FB NPUST
Sumber : FB NPUST
Sumber : FB NPUST
Sumber : FB NPUST
Sumber : FB NPUST
Sumber : FB NPUST
Tips menghadapi typhoon di Taiwan untuk mahasiswa:
  1. Beli makanan yang siap makan: seperti roti tawar, roti isi, onigiri. Kalau gak biasa makan roti, masak nasi sebelum jadwal typhoon datang (in case listrik mati). Kalau punya kompor mini dan gas mini malah lebih baik :)
  2. Charge laptop full. In case listrik mati jadi tetap bisa mengerjakan tugas atau nulis buat Kompasiana (hehe)
  3. Parkirkan kendaraan di tempat yang sangat aman. Bawa helm masuk ke dalam kamar
  4. Kabari orang tua dan orang terdekat kalau mau ada bencana, supaya mereka ndak bingung. In case wifi dan sinyal hilang (true story)
  5. Berkumpul dengan teman dalam satu kamar yang sama (in case something happen)
  6. Charge lampu emergency full. dan Charge HP full
  7. Kumpulkan air dalam timba (based on my friend), in case air mati dan mau ke toilet

Anyway, percayalah, semua terjadi atas kehendak Allah.

NPUST, 10 Juli 2016.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun