Saya adalah mahasiswa Bisnis Digital semester 7 di Kampus X. Namun, sejauh ini masih banyak yang belum familiar dengan jurusan saya. Umumnya, saat saya menyebutkan jurusan saya, respon orang-orang adalah,
"Hah, jurusan apa itu?" atau
"Wah, mesti mau jadi pebisnis ya mas?"
Wajar saja jika banyak orang bertanya-tanya, karena nama jurusan ini memang mengacu pada dunia bisnis. Namun, tak sedikit pula yang justru memuji, "Wah, keren tuh jurusannya." Respon-respon seperti itu membuat saya semakin penasaran "sebenarnya, dari mana jurusan ini berasal dan bagaimana bisa berkembang dengan cepat di berbagai kampus?"
Setelah saya telusuri, ternyata perjalanan jurusan ini cukup menarik. Bisnis Digital pertama kali dibuka di Universitas Padjadjaran pada 2018. Ia lahir dari kebutuhan industri, khususnya startup, yang mencari kriteria dengan kemampuan yang melek akan teknologi. Sejak saat itu, berbagai kampus negeri dan swasta mulai mengikuti langkah Unpad untuk membuka program serupa, seperti UPI, Unesa, UNJ, UNS, Undip, Binus, dan lainnya.
Tak disangka, animo terhadap jurusan ini ternyata cukup tinggi. Sejak pertama kali dibuka di Unpad, Bisnis Digital konsisten masuk daftar 10 jurusan terketat di kampus tersebut. Kemudian pada 2023, berdasarkan sumber yang diambil dari data SNPMB dan situs resmi UNS, Bisnis Digital di UNS mencatat rasio keketatan 1:73 pada jalur SNBT salah satu yang tertinggi secara nasional padahal baru dibuka setahun sebelumnya, pada 2022. Terbaru, pada 2024 lalu, Bisnis Digital Undip menempati peringkat ke-9 sebagai program studi (akademik) terketat di jalur SNBT (dilansir dari laman Undip).
Meski demikian banyak mahasiswa yang sebenarnya belum memahami betul isi dan prospek jurusan ini. Saya yakin, kebanyakan dari mereka tertarik karena namanya yang kekinian lalu mendaftar tanpa riset mendalam. Sedikit disclaimer, saya sendiri termasuk orang yang memilih jurusan ini sebagai "pelarian" (bukan jurusan yang selama ini saya dambakan) dan mungkin begitu juga dengan beberapa teman lainnya. Banyak di antara kami tertarik karena nama jurusannya terdengar kekinian, meskipun belum benar-benar memahami apa yang akan dipelajari atau prospeknya ke depan. Bahkan, tak sedikit yang baru mengetahui keberadaan jurusan ini saat proses pemilihan program studi di portal SNPMB serta jalur mandiri. Alhasil, mulai dari silabus mata kuliah pun saya dan kebanyakan teman saya baru tahu saat perkuliahan ini.
Jadi, Bisnis Digital itu Belajar Apa Sih?
Menurut saya, Bisnis Digital adalah jurusan yang berada di persimpangan antara ekonomi dan teknologi. Pada bidang ekonomi, kami mempelajari mata kuliah yang mirip dengan jurusan manajemen, seperti dasar-dasar bisnis, pemasaran, hingga keuangan. Sementara di sisi teknologi, kami belajar hal-hal yang biasa diajarkan di jurusan Sistem Informasi, seperti pemrograman, pengembangan aplikasi, dan analisis data.
Bedanya, semua itu dikembangkan lagi dengan pendekatan bisnis dan digital. Misalnya, jika di manajemen ada konsentrasi pemasaran dan keuangan, maka di Bisnis Digital kami mempelajari pemasaran digital dan Fintech (Financial Technology). Tak hanya teori, kami juga ditantang untuk membuat aplikasi, tapi dengan konsep bisnis yang nyata di dalamnya. Jadi, kami tak hanya paham cara membuat produk, tapi juga bagaimana produk itu bisa menghasilkan keuntungan secara digital. Intinya, Bisnis Digital menggabungkan dua dunia yakni ekonomi dan teknologi untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi era industri digital.
Jurusan yang menjanjikan di masa mendatang
Secara prospek, Bisnis Digital sangat menjanjikan. Lulusannya diproyeksikan untuk mengisi kebutuhan industri di masa kini dan mendatang, baik di bidang pemasaran, keuangan, maupun kewirausahaan. Bahkan, anggapan tentang "seller online" pun tak keliru, meski tentu cakupannya jauh lebih luas.
Namun, saat ini tantangan terbesarnya adalah soal akreditasi. Karena masih baru, sebagian besar program studi Bisnis Digital masih terakreditasi "Baik", belum "Unggul". Ini tentu bisa jadi kendala, misalnya saat melamar ke perusahaan yang mensyaratkan akreditasi tertentu. Untuk naik pada akreditasi "unggul" pun perlu waktu setidaknya 4-5 tahun setelah jurusan itu berdiri.