A. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Dakwah
Dakwah memiliki prinsip utama yang menjadi pedoman dalam menyampaikan ajaran Islam, di antaranya:
1. Kebenaran -- Dakwah harus berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah, dilakukan dengan kejujuran dan ketulusan. Seorang da'i wajib menyampaikan kebenaran sesuai ajaran Islam tanpa menyimpang.
2. Keadilan -- Dakwah dilakukan dengan sikap adil tanpa membeda-bedakan suku, ras, atau status sosial. Dakwah harus terbebas dari kepentingan pribadi dan bersifat seimbang, tidak ekstrem maupun terlalu longgar.
3. Kesejahteraan -- Dakwah bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara fisik, mental, dan spiritual. Seorang da'i tidak hanya menyeru, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan penuh kasih sayang.
Ketiga prinsip ini saling terkait untuk menciptakan dakwah yang efektif dan berdampak positif bagi umat.
B. Integrasi Prinsip-Prinsip Filsafat Dakwah dengan Teori Keilmuan Dakwah
Filsafat dakwah menggabungkan dasar normatif Islam dengan teori ilmiah modern. Integrasinya dilakukan melalui tiga landasan filsafat utama:
1. Ontologi -- Membahas hakikat sesuatu yang ada. Dalam konteks dakwah, ini berarti memahami hakikat manusia, masyarakat, dan ilmu dakwah itu sendiri. Sumber kebenaran tertinggi tetap berasal dari Allah SWT.
2. Epistemologi -- Membahas cara memperoleh ilmu melalui pancaindra, akal, dan hati nurani. Ketiganya menjadi alat manusia untuk memahami wahyu dan realitas kehidupan, sebagaimana disebut dalam QS. An-Nahl: 78.
3. Aksiologi -- Menjelaskan makna dan tujuan ilmu. Dakwah harus bernilai guna bagi kemanusiaan dan tetap berlandaskan nilai ketuhanan (teosentris) serta kemanusiaan (antroposentris). Ilmu dakwah tidak boleh bebas nilai.