Boyolali – PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali menghadirkan inovasi ramah lingkungan melalui program NEKTARIA (Nutrisi Ekologis Cair untuk Tanaman Berbunga yang Menarik Fauna Penyerbuk). Program ini memanfaatkan limbah kotoran Rusa Timor (Rusa timorensis), satwa dilindungi yang ditangkarkan di area konservasi Sarimulyo, menjadi pupuk organik cair (POC) yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman berbunga sekaligus mendukung ekosistem penyerbukan alami.
Inovasi ini lahir dari permasalahan menumpuknya kotoran rusa di penangkaran yang sebelumnya belum termanfaatkan secara optimal. Dengan jumlah sembilan ekor rusa yang dikonservasi sejak 2023, setiap harinya dihasilkan sekitar 1,5 kg kotoran. Limbah tersebut kini diolah menjadi pupuk cair berkualitas tinggi yang mengandung nitrogen, fosfor, kalium, karbon organik, serta mikroba aktif yang memperbaiki struktur tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.
Selain menyuburkan lahan konservasi, pupuk cair NEKTARIA terbukti mampu meningkatkan jumlah daun dan bunga tanaman seperti Bougainvillea spectabilis dan Ixora sp. Bunga-bunga yang tumbuh sehat menarik kehadiran lebah dan kupu-kupu sehingga mendukung keseimbangan ekosistem penyerbukan.
Dampak ekonomi juga terasa, karena program ini berhasil menghemat biaya pembelian pupuk kimia hingga Rp 2,7 juta dalam kurun enam bulan. Tak hanya itu, inovasi ini turut melibatkan masyarakat melalui Paguyuban Cakra Jaya (Puncak Patra) dalam pengolahan dan pemanfaatan POC, sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di sekitar area konservasi.
Fuel Terminal Manager Boyolali, Muhamad Andika Gunawan, menegaskan bahwa NEKTARIA bukan sekadar solusi ekologis, tetapi juga bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung pelestarian biodiversitas dan konservasi satwa dilindungi. “Kami berharap inovasi ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana limbah bisa diubah menjadi sumber daya bernilai bagi lingkungan maupun masyarakat,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi antara perusahaan, lembaga konservasi, dan warga lokal, NEKTARIA menjadi langkah konkrit dalam menghadirkan ekosistem yang lebih lestari serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI