Menyatukan Kekuatan Buruh: Konsolidasi Nasional dan Harapan Baru atas UU Ketenagakerjaan
Oleh: Idris Idham -- Sekretaris Jenderal FARKES KSPI
Rabu, 14 Mei 2025, saya berkesempatan hadir dalam forum penting yang diselenggarakan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat. Forum ini mempertemukan para pimpinan serikat buruh dari berbagai federasi dan konfederasi nasional, bersama jajaran Partai Buruh, dalam Konsolidasi Nasional Serikat Buruh dan Partai Buruh.
Kegiatan ini menjadi respons langsung atas Putusan Mahkamah Konstitusi No. 168/PUU-XXI/2023, yang mengamanatkan pembentukan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru dalam waktu dua tahun. Ini bukan hal kecil. Ini adalah panggilan sejarah---kesempatan untuk mengoreksi arah kebijakan ketenagakerjaan yang selama ini kerap abai terhadap suara buruh.
Kami semua sepakat: buruh tidak boleh pasif. Maka, salah satu agenda utama dari forum ini adalah menyusun counter-draft UU Ketenagakerjaan yang benar-benar berpijak pada pengalaman nyata di tempat kerja, keluhan dari akar rumput, dan semangat keadilan sosial yang selama ini diperjuangkan oleh gerakan buruh.
Saya sendiri hadir mewakili FSP FARKES KSPI, sebagai bagian dari inisiator pelanjut Partai Buruh, dan menyampaikan pentingnya sinergi antara gerakan buruh dan kekuatan politik. Tanpa kekuatan politik, perjuangan buruh kerap mandek di jalanan. Tapi dengan kehadiran di ruang-ruang legislasi dan kebijakan, kita bisa menjadi penentu arah. "Ini bukan cuma soal undang-undang, ini soal masa depan buruh Indonesia," itulah yang saya sampaikan dalam forum.
Tak hanya membahas draf, forum ini juga menegaskan perlunya pengawalan terhadap komitmen Presiden RI: penghapusan sistem outsourcing, pembentukan Satgas PHK, dan pendirian Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional. Tiga komitmen ini bukan hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang. Karena itu, kita wajib memastikan semua janji tersebut tidak berhenti sebagai wacana.
Forum konsolidasi ini hanyalah awal. Tapi ia menjadi titik penting untuk menyatukan strategi dan kekuatan. Gerakan buruh Indonesia sedang menapaki jalan baru---jalan yang tak hanya mengandalkan aksi, tetapi juga argumentasi. Jalan yang tidak hanya bising di jalanan, tetapi juga kuat di ruang perundingan dan parlemen.
Kami percaya, dengan bersatu, buruh bisa menjadi kekuatan penentu masa depan. Dan sejarah yang adil hanya akan ditulis oleh mereka yang berani mengubahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI