Mohon tunggu...
Fajar R. Wirasandjaya
Fajar R. Wirasandjaya Mohon Tunggu... Freelancer - www.narasiinspirasi.com

Langkah kecil untuk kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Spiritualisme Masyarakat Jawa

16 Agustus 2019   22:21 Diperbarui: 17 Agustus 2019   09:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Masyarakat Jawa/google.com

Inilah dasar keimanan yang pada gilirannya melahirkan sejumlah pengakuan keyakinan luar biasa yang sarat semangat spiritualitasme yang tinggi :

  1. Narima ing pandum (menerima pembagian )
  2. Wong mung saderma nglakoni, sumarah (orang hanya menjalani, pasrah)
  3. Kabeh wus pinasthi (semua sudah ditakdirkan).

Konsep-konsep batiniah dalam menghadapi berbagai cobaan dan kebijaksanaan hidup itu lahir sebagai cermin spiritual orang Jawa yang sesungguhnya. Pemahaman spiritual Jawa (dimensi vertikal) selaras dengan ajaran dalam agama Islam yaitu:

  1. Qanaah (menerima pembagian dan keputusan Allah)
  2. Sabar (tabah menjalani apapun kondisinya)
  3. Tawakal (pasrah akan takdir Allah)

Dua dimensi wilayah kehidupan spiritualisme Jawa tersebut sebenarnya tidak berdiri sendiri-sendiri. Keduanya merupakan perpaduan yang bersifat holistik dan integralistik. Spiritualitas yang tinggi akan menuntun masyarakat menemukan arti dan tujuan hidup. Masyarakat akan menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri serta mendekatkan diri dengan Tuhan yang Maha Tinggi. Sehingga terwujud manusia berbudi pekerti luhur yang arif dan bijaksana.

Artikel ini juga diupload di https://batoehijau.blogspot.com/2019/08/spiritualisme-masyarakat-jawa.html.  Baca juga artikel Toleransi dalam Falsafah Hidup Orang Jawa dan Makna Filosofis dari Cok Bakal Sesajen/Sesaji, Ubo Rampe

source:

Mulyana. Spiritualisme Jawa : Meraba Dimensi dan Pergulatan Religiusitas Orang Jawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun