Mohon tunggu...
Fristianty Ltrn
Fristianty Ltrn Mohon Tunggu... Administrasi - NGO

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wahai Para Istri, Mari Berdansa dengan Allah

17 Januari 2018   13:39 Diperbarui: 17 Januari 2018   13:55 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dancing with God adalah sebuah ekspresi hati yang menggambarkan bahwa hidup di dunia ini adalah sebuah journey dengan jurang lembahnya.. yang baik sekali apabila dibawa ke dalam tarian, sebuah tarian yang pasangannya adalah Allah sendiri.

Seperti seorang sufi, dalam tarian mistisnya..berputar putar..melawan arus jam..tenggelam dalam kelembutan irama musik..no love no movement!

Buku Dancing with God, ditulis oleh seorang wanita,Irene Alexander, yang pernah mengecap  menjadi seorang  istri, dengan dua anak laki laki yang beranjak dewasa.

Dia berbicara bukan atas nama teori, tapi karena menjalani apa arti menjadi seorang wanita, juga seorang istri.. wanita dewasa, diusia nya saat ini yang tidak lagi remaja..yang sudah mengecap asam pahit hidup dalam konteks pernikahan. Dia juga banyak menampung, mendengar banyak keluh kesah para wanita, dengan kapasitasnya sebagai seorang dosen dan konselor.  

Siapa sih yang bisa mengerti wanita? Mahluk dari planet venus ini sulit ditebak, kedalaman hatinya sering disembunyikan, pikirannya yang sesungguhnya tidak terungkapkan jelas.

Dia sering sulit mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di batinnya terdalam, bisa hanya diam seribu bahasa dan juga biasanya hanya terwakili oleh air mata. Mereka sering diejek karena jalan pikirannya yang kurang ber logika. Bahkan menjadi seorang wanita menjadi stigma oknum yang terlalu emosinil, sehingga saat seorang pria yang emosionil maka akan dikatakan "..seperti perempuan!!"..hmm sedih ya..

Dan para istri adalah juga wanita yang sama, yang walau dalam ikatan pernikahan dan perubahan status dari single menjadi married tidak mengubah keunikannya sebagai seorang wanita, yang susah melogikakan sesuatu, dan yang sulit ditebak.

Saya menyadur dari buku ini dan saya tujukan kepada para pengelana atau musafir yang sedang berkelana di bumi. Tapi tulisan ini dikhususkan kepada para pengelana  wanita yang sudah mengikatkan dirinya dalam ikatan pernikahan.

Karena mereka ini adalah orang orang spesial, yang mau mengikatkan dirinya pada seseorang lain, yang hampir dalam semua hal berbeda (berbeda kelamin pastinya, mungkin berbeda suku, mungkin berbeda bahasa ibu, mungkin berbeda latar belakang pendidikan, dll)..yang sesuai dengan janji pernikahan bahwa akan setia sehidup semati. Apapun keyakinan seorang wanita, sedangkal apapun rasa takut nya akan Tuhan, tapi tidak ada seorang wanita  sudah merencanakan akan bercerai ketika akan menikah.

Wanita dan Perasaan.

Wanita itu akan rumit kalau bicara soal perasaan. Buku ini memasukkan sebuah mythical story,Tristan and Iseult, sepasang kekasih yang tidak bisa bersatu. Mereka sudah sama sama menikah dengan pasangan yang lain, tapi tetap masih saling mencintai dan akhirnya meninggal bersama sama karena duka patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun