Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sedang melakukan KKN-T (Kuliah Kerja Nyata Tematik) Â Gelombang 2. Â KKN-T ini belangsung pada tanggal 20 Agustus 2021 sampai tanggal 20 September 2021. Pada KKN-T gelombang 2 ini mengusung tema "Mengembangkan Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka". Tema tersebut diambil guna untuk meningkatkan literasi dan permasalahn yang ada pada masyarakat khususnya kepada anak - anak Bangsa Indonesia .Â
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assesment (PISA) pada Tahun 2019 Indonesia menempati ranking 72 dari 77 negara berkaitan dengan tingkat literasi baca tulis atau berada di 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi terendah.Â
Tinggi atau rendahnya minat baca peserta didik tentu berkaitan erat dengan kemampuannya dalam mengolah informasi secara analitis, kritis, dan reflektif, yang saat ini dikenal dengan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Bahkan diantara Negara -- Negara Asia Tenggara, Indoneisa berada paling bawah bersama Filipina yang mendapatkan peringkat terakhir dalam membaca.
 Minat baca yang rendah mengakibatkan kemampuan berpikir kritis juga turut rendah. Maka tidaklah heran jika penyebaran hoaks di Indonesia sangat banyak. Bagaimana tidak, intensitas masyarakat dalam mengakses internet dan media sosial sangat tinggi, sementara literasi dan daya berpikir kritisnya lemah.Â
Maka dari itu Budaya literasi, khususnya minat baca, berperan penting bagi kehidupan karena ilmu pengetahuan sejatinya dihasilkan melalui aktivitas membaca dan menulis. Apalagi di era disrupsi seperti saat ini, literasi menjadi kunci meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hanya dengan budaya literasi yang tinggi, sebuah bangsa dapat eksis dalam persaingan global, utamanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Faktanya Literasi membaca ini sangat penting di SDN Tunas Mulya karena ada beberapa siswa terutama siswa kelas 6 belum bisa baca dan bahkan mengenal huruf pun masih tidak tahu. Tekait hal tersebut, melalui kkn ini diharapkan dapat membantu anak -- anak yang belum bisa baca. Dengan program Literacy Cloud dapat meningkatkan minat baca pada anak. Dalam hal ini mahasiswa PGSD menerapkan penggunaan literacy cloud supaya memudahkan anak memahami kosakata.
Di dalam literacy cloud terdapat lebih 200 buku cerita digital yang telah dikembangkan dan dipilih secara seksama agar sesuai dengan kemampuannya. Melalui Literacy Cloud Room to Read bisa memanfaatkan teknologi yang membuat lebih banyak anak, guru, dan sekolah memiliki akses kebuku cerita berkualitas serta mendukung kegiatan membaca dan belajar dengan cara cara baru serta inovatif. Melalui Literacy Cloud Room to Read siswa diharapkan dapat meningkatkan minat baca,daya fokus dan kemampuan konsentrasi.
Penulis :
Frisky Afrina Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta.
Dr. Indah Nurmahanani,S.S., Â M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 53.