Mohon tunggu...
Friany Vidya
Friany Vidya Mohon Tunggu... Freelancer - Halo!

a home-maker

Selanjutnya

Tutup

Film

Angels & Demons, Konspirasi Seru dari Dan Brown Saga

26 Februari 2020   20:23 Diperbarui: 28 Februari 2020   13:28 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Setiap penggemar teori konspirasi pasti tidak asing dengan novel-novel karya Dan Brown. Pengarang berkebangsaan Amerika Serikat ini memang seorang penulis drama-thriller yang mengambil topik-topik yang cukup sensitif. Salah satu judul novelnya yang paling terkenal adalah The Da Vinci Code. 

Novel ini menceritakan skandal-skandal di lingkungan Vatikan dan sebuah aliran kultus dalam agama Katolik. Film dengan judul yang sama kemudian rilis pada tahun 2006 yang mengambil lokasi langsung dari dalam Vatikan. Film yang dimainkan oleh Tom Hanks sebagai Robert Langdon ini cukup menuai kontroversi di seluruh penjuru dunia.

Namun di tahun 2009, Ron Howard, sutradara film The Da Vinci Code, kembali mempersembahkan adaptasi film dari novel karya Dan Brown yang berjudul Angels & Demons. Angels & Demons bukanlah sebuah sequel dari The Da Vinci Code. 

Meski novelnya rilis sesudah The Da Vinci Code, setting waktu Angels & Demons terjadi sebelum The Da Vinci Code. Menuai imbas dari kontroversi filmnya yang sebelumnya, Ron Howard ditantang untuk membuat film (yang lagi-lagi) mengenai Vatikan tanpa akses ke dalam gedung suci di jantung negara Vatikan itu. 

Film dimulai dengan Robert Langdon yang dijemput seorang utusan Vatikan untuk memecahkan kode dari penculik empat orang perferiti (kandidat terkuat untuk menjadi Paus). 

Adu kecerdasan dan kejar-kejaran terjadi antara Robert Langdon dan sang mastermind di balik penculikan serta pencurian zat anti-matter yang meneror Vatikan tepat setelah kematian Paus-nya. Ia mempunyai waktu 24 jam untuk mengalahkan kecerdikan peneror dan mengambil alih anti-matter dari tangan penjahat itu.

Mengadaptasi sebuah novel ke dalam kumpulan gambar bergerak bukanlah pekerjaan mudah. Angels & Demons seharusnya merupakan sebuah film bergenre thriller. Namun tangan dingin Ron Howard menambahkan bumbu drama di sana-sini. 

Sayang, drama dan twist yang disuguhkan agak terlalu mudah ditebak dan cukup formulatif. Akting Tom Hanks tidak sekuat yang bisa kita lihat dalam film fenomenalnya, Forrest Gump. Di sini ia nampak membosankan dan kurang ekspresi. 

Film ini diselamatkan oleh sedikitnya tiga hal. Penampilan total dari Pierfrancesco Favino yang merupakan orang native Italia sebagai Jenderal Inspektur Ernesto Olivetti dari Gendarme Corps of Vatican City State cukup mendukung meski plot cerita tidak berpihak padanya. Akting Ewan McGregor sebagai Camerlengo juga menarik dipelajari mengingat beberapa pilihan film yang ia perankan sebelumnya. Dan yang terakhir ialah sinematografi dari Salvatore Totino menghantarkan pemirsa detail demi detail dari keindahan seni yang menghias gereja-gereja katolik di Vatikan. 

Film Angels & Demons cocok untuk ditonton bersama keluarga di akhir pekan. Cukup tukarkan #SmartPoin Anda untuk mendapatkan penawaran Hooq dari #WowDeals. Sering-seringlah mengunjungi aplikasi My  dari perangkat Anda dan jangan lewatkan banyak penawaran menarik lainnya dari Smartfren! Tak hanya itu, undian #smartfrenWOW juga menanti kalian dengan hadiah utamanya yaitu rumah, mobil, motor dan smartphone serta berbagai hadiah lainnya.  Cek S&K nya disini https://www.smartfren.com/wow/undian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun