Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesepian

21 Oktober 2017   08:12 Diperbarui: 21 Oktober 2017   10:07 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatkala senja kembali ke peraduannya

Bermenung segelintir sepi

terkantuk-kantuk sambil pintanya pada Sang Pemilik

Aku termenung, betapa sial kuat menarik

Aku tak berkutik, di kala Sheol terbahak-bahak

Siapa gerangan telah berkuasa

hingga rerumpun pun tunduk malu

Siapa gerangan telah menjulang 

hingga rembulan membungkam

Rasa, matikah engkau

Kalbu, mana pesonamu

Sukma, mana misterimu

Kesepian, aku menantangmu

Aku petarung dengan pedang Sabda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun