Mohon tunggu...
Freyja571
Freyja571 Mohon Tunggu... Arsitek, Dosen, Peneliti, Urbanist -

Mahasiswa Phd dalam bidang Architecture & Urbanism, praktisi arsitektur / Urban

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesimpulan Kampanye Hitam: Jokowi Sang Pembawa Persatuan

27 Juni 2014   14:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:39 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Malam tadi, kembali lagi saya melihat postingan lucu di Facebook. Postingan berupa gambar itu adalah "keluhan" mengenai tudingan bahwa Jokowi adalah agen. Jokowi tidak hanya dituding menjadi agen satu pihak saja, melainkan banyak pihak. Pertama - tama, kita pernah mendengar Jokowi disebut agen partai. Setelah itu Jokowi disebut agen konglomerat China, lalu Jokowi disebut agen asing (Amerika dan Zionist, as usual). Makin hari, tudingan terhadap Jokowi sang agen juga bertambah. Jokowi agen freemason, lalu Jokowi agen Syiah, lalu disebarkan juga kabar bahwa Jokowi agen Vatikan. Yang paling baru, Jokowi disebut agen komunis. Tidak tanggung - tanggung, Fadli Zon sendiri yang mengungkapkan kaitan revolusi mental dengan komunisme. Selain tuduhan bahwa Jokowi berasal dari daerah komunis, bahkan Ibu nya disebut Gerwani. Saya pernah tulis juga hal itu di : http://politik.kompasiana.com/2014/06/17/mencari-kelemahan-jokowi-dari-tionghoa-hingga-pki-667046.html

Nah, dari semua tudingan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Jokowi memang orang yang hebat, karena bisa menyatukan Amerika yang kapitalis, Zionist Israel, plus kaum Syiah, lalu konglomerat China, sekaligus Vatikan yang Katholik dengan Kristen Evangelis, Freemason sekaligus kaum komunis.  Postingan tersebut membuat kesimpulan bahwa Paus, Ayatulah, para ulama dan sekjen PBB pun kalah dengan Jokowi yang berhasil menyatukan pihak - pihak yang saling bertentangan itu. Jangan takut dengan disintegrasi, Jokowi pasti berhasil menjaga persatuan bangsa mengingat pihak - pihak di atas pun berhasil disatukan oleh Jokowi.  LoL!

Kesimpulan di atas sangat logis, bila kita menengok kampanye hitam dan fitnahan yang disebarkan pihak pendukung capres kompetitor Jokowi.  Fitnahan dan tudingan terhadap Jokowi ini sangat mengada -ada, dan setelah disatu kan, justru menunjukkan bahwa fitnahan tersebut tidak berdasar sekaligus saling bertentangan. Sedikit mengenai tudingan komunis, Fadli Zon yang ikut menuding, ternyata justru kedapatan bawa bunga ke makam Karl Marx, Bapak komunis dunia. Hal yang masuk akal, mengingat Fadli Zon adalah lulusan sastra Russia. Ini salah satu link beritanya : http://utama.seruu.com/read/2014/06/26/219322/foto-fadli-zon-bawa-bunga-di-makam-karl-marx-beredar-di-twitter

Untuk kesekian kali nya, saya tidak paham dengan logika timses anti Jokowi. Menyebarkan berita tanpa dasar, saling bertentangan, dan kalau disimpulkan malah jadi bumerang, tapi tetap tidak tahu malu menyebar kebohongan. Padahal, program capres yang mereka usung pun bagus. Barusan saya menonton film dokumenter yang menarik mengenai program Prabowo. Revolusi yang dicetuskan Prabowo. Film dokumenter tersebut sangat berkualitas, meski gagasan revolusinya sendiri belum sempurna. Mengapa sih, pendukung capres sebelah tidak mempromosikan hal ini habis - habisan? Program nya bagus... Mengapa malah mengedepankan kampanye hitam dan fitnahan? Kan lucu jadinya kalau saya sebagai pendukung Jokowi malah lebih tau program unggulan Prabowo daripada pendukung Prabowo sendiri. Untuk itu marilah, kedua pihak mengedepankan promosi program, visi dan misi capres. Daripada saling menjelekkan maupun menebar fitnah. Kiranya yang terbaik yang menang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun