Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kisahku bersama Bison Kesayangan di Kota Batu

16 November 2021   11:26 Diperbarui: 5 Juli 2022   10:05 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kisahku bersama anjing kesayangku (Bison) di kota Batu. Lifestyle.Kompas.com

Petnyaku.com
Petnyaku.com

Hujan rindu tercipta pada bulan November 2019, malam itu saya sudah selesaikan pekerjaanku. Sementara saya membaca buku sembari rebahan, Bison nongol di balik jendela sembari mengeluarkan suara yang membuat saya bertanya-tanya, apa yang salah dengan bison?

Saya pun kasihan dengan Bison lalu saya keluar kamar dan mengelus-elus sembari memeluknya. Ia begitu tenang di pangkuanku. Anehnya, ia terus menatapku. Seolah-olah malam itu adalah malam perpisahan kami.

Tanpa sadar Bison mengeluarkan air mata, saya pun mengelapnya dengan sentuhan cinta. Ia terus memelukku dengan erat. Setelah keadaan menjadi tenang, saya kembali ke kamar. Tapi, bison terus mengintipku lewat jendela.

Saya pun langsung mematikan lampu kamar. Tapi, Bison terus mengetuk jendela kamar dengan kakinya. Akhirnya, saya marah dan terlanjur jengkel akhirnya saya memukulnya.

Lalu, saya memutuskan untuk tidur. Tapi, tingkah Bison makin menjadi-jadi. Akhirnya saya tersadar sudah pukul 04.30 WIB. Saya keluar dan mencari Bison. Tapi, Bison sudah tidak ada. Saya berpikiran positif saja

Saya pun melanjutkan aktivitas pagi dengan meditasi, membaca buku dan juga olahraga ringan sembari bersyukur atas nikmatinya kehidupan baru dari Sang Pengada.

Matahari semakin menyapa semesta kota Batu, batang hidung Bison pun tidak kelihatan. Saya mulai panik. Saya pun mencari Bison dan tetangga juga ikut mencari Bison.

Sayangnya, Bison tidak ditemukan. Saya merasa sedih. Karena semalam Bison sudah memberikan kode perpisahan. Tapi, saya tidak paham.

Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, saya tidak menemukan Bison. Sayap-sayap patah terus mengejarku.

Diriku seolah kehilangan sayap yang satu. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Selain mengingat kembali kebersamaan saya dengan Bison. Semakin saya mencari, saya semakin tersiksa. Praduga atau persepsi mulai menjalari diriku.

Pesan moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun